Kisah Pilu Tukang Becak Dituduh Mencuri hingga Dipukuli 3 Sekuriti Pakai Kayu
kisah pilu harus dirasakan oleh salah seorang pengayuh becak di Solo, Jawa Tengah. Pasalnya ia tengah dituduh mencuri hingga dipukuli oleh 3 orang sekuriti.
Kisah pilu harus dirasakan salah seorang pengayuh becak di Solo, Jawa Tengah. Dia tengah dituduh mencuri hingga dipukuli oleh tiga orang sekuriti.
Setelah diperiksa ternyata tidak terbukti bersalah. Kasus ini pun dilaporkan ke polisi oleh korban.
-
Kenapa naskah drama lucu ini viral dan menjadi trending? Terdapat banyak sekali naskah drama yang cocok untuk ditampilkan untuk menghibur penonton, salah satunya adalah naskah drama lucu.
-
Di mana Khayru Kuliah? Saat ini, Khayru sedang menempuh pendidikan di Monash University Australia.
-
Apa saja cerita lucu bahasa Jawa yang lagi trending? Bagi Anda yang ingin membaca salah satunya, ulasan berikut ini bisa menjadi referensi yang tepat. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (2/5), berikut merdeka.com ulas mengenai kumpulan contoh cerita lucu bahasa Jawa yang ampuh mengusir rasa suntuk dan bosan untuk Anda.
-
Apa itu Pil KB? Pil KB menjadi satu di antara beberapa jenis alat kontrasepsi yang umumnya digunakan oleh banyak orang untuk mencegah kehamilan. Pil KB sendiri bekerja dengan cara mencegah tubuh untuk memproduksi sel telur. Sehingga nantinya sperma tidak bisa membuahi sel telur. Alhasil, kehamilan pun tidak akan terjadi.
-
Kenapa makam R.W.H. Pitlo viral? Di sana ditemukan nisan makam kuno yang dijadikan trotoar dan dilintasi banyak orang. Padahal jirat makam itu milik tokoh penting Belanda yang bernilai sejarah.
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
Ingin tahu bagaimana kisah selengkapnya? Berikut ulasannya dari berbagai sumber.
Viral di Media Sosial
Sebuah kisah pilu tengah dialami salah seorang pengayuh becak bernama Ngadino Cipto Wiyono. Pasalnya ia tengah dituduh melakukan tindakan kriminal.
Instagram/@kulinerdisolo 2020 Merdeka.com
Miris, Ngadino mendapatkan siksaan atas tindakan yang tidak dilakukan olehnya. Sebuah akun Instagram @kulinerdisolo mengunggah video memperlihatkan Ngadino sedang dihakimi yang sontak menjadi viral.
Lokasi Kejadian
Kejadian nahas yang menimpa Ngadino terjadi tepatnya di Museum Keris Sriwedari, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (17/4) lalu. Hal tersebut tengah dijelaskan oleh sang anak, Arif S yang mengirimkan pesan singkat kepada akun Facebook Sukoharjo Makmur.
Instagram/@ndorobeii 2020 Merdeka.com
"Kejadian hari Jum'at tanggal 17 April 2020 sekitaran pukul 15.30 lebih sedikit tempat di museum keris sriwedari Solo," ungkapnya.
Lompati Pagar untuk Buang Air Kecil
Diketahui, tuduhan mencuri berawal pada saat Ngadino menurunkan penumpang dan merasa ingin kencing. Saat itu, Ngadino terpaksa melompati pembatas pekarangan kosong di belakang museum untuk mencegah agar tidak kencing di pinggiran jalan.
"Bapak saya menahan rasa ingin buang air kecil karna tidak tertahan bapak saya mencari toilet di sekitar lokasi, karena tidak tertahan bapak saya terpaksa melompati pembatas pekarangan kosong di belakang museum...mungkin dirasa tidak terlihat orang...kan tidak mungkin buang air kecil di pinggir jalan," jelas sang anak seperti dikutip dari akun Instagram @kulinerdisolo.
Diteriaki Maling
Setelah itu datang 3 orang sekuriti yang berteriak maling kepada Ngadino. Merasa tak bersalah, ia kembali ke becaknya untuk kembali mencari nafkah.
Instagram/@kulinerdisolo 2020 Merdeka.com
Namun miris, belum sampai ke becaknya ia tengah disergap dengan 3 orang sekuriti yang berteriak 'Maling' itu.
Dipukuli Pakai Kayu
Tanpa berpikiran panjang, ketiga sekuriti itu memukuli Ngadino. Mereka melakukan penghakiman dan memukuli Ngadino dengan menggunakan kayu seperti toya (tongkat pramuka).
Instagram/@kulinerdisolo 2020 Merdeka.com
"Tidak sampai becak bapak saya langsung di hajar 3 orang security tanpa pikir panjang tanpa bukti tanpa penjelasan main hakim sendiri dipukul pakai kayu yang seperti toyakayu pramuka mengenai muka bapak saya sampai patah tidak ada ampun sama sekali dengan keadaan tak berdaya pun," ujar Arif S sang anak.
Dibawa ke Kelurahan Setempat Tanpa Bukti
Setelah menghajar Ngadino, ketiga sekuriti itu membawanya ke kelurahan terdekat. Mereka menghantar Ngadnino tanpa adanya bukti tuduhan dan langsung pergi begitu saja.
Instagram/@kulinerdisolo 2020 Merdeka.com
Saat pihak berwajib datang, Ngadino diberikan Pertolong Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan dilakukan interogasi.
Dibebaskan
Terbukti tidak melakukan tindakan kriminal dalam tuduhan mencuri, Ngadino dibebaskan oleh pihak berwajib. Dirinya dibebaskan setelah menjalani interogasi dan tidak ada bukti yang ditemukan atas apa yang dituduhkan.
"Setelah pihak berwajib datang bapak saya langsung di interogasi lalu dikasih p3k dari pihak berwajib dan di bebaskan karena tidak terbukti mencuri dan tiada nya bukti yang dituduhkan," ucap Arif.
Anak Laporkan Kasus Penganiayaan
Dalam Instagram Arif sang anak @arifrepto_007, terlihat ia tengah mengunggah potret surat pengaduan atas kejadian yang menimpa Ngadino sang ayah ke pihak Kepolisian. Hingga Minggu (19/4) kemarin, dirinya masih menunggu perkembangan terkait kasus tersebut.
Instagram/@arifrepto_007 2020 Merdeka.com
"Kemarin saya sudah lapor kepihak berwajib dan menunggu perkembangannya," tulis Arif sebagai keterangan.