Kota di Jepang ini Punya Banyak Musala & Masjid Tertua, Dikenal Ramah pada Muslim
Kota Kobe di Jepang tidak hanya menawarkan berbagai kuliner halal, tetapi juga dikenal sebagai kota yang ramah bagi Muslim.
Salah satu faktor yang membuat wisatawan Indonesia tertarik untuk mengunjungi suatu kota atau negara adalah kemudahan dalam menemukan makanan halal. Hal ini dapat ditemui di kota Jepang, khususnya di Kobe.
Kota ini dikenal sebagai moslem friendly karena terdapat banyak musala yang dapat diakses. Di Kobe, terdapat pula masjid tertua di Jepang, yaitu Masjid Kobe, yang sudah berdiri sejak tahun 1935. Meskipun demikian, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Kobe masih tergolong sedikit.
-
Bagaimana bentuk rumput Jepang? Rumput Jepang memiliki bentuk daun yang menyerupai jarum dengan runcing dan ramping. Pertumbuhan rumput ini ditandai oleh daun-daun kecil yang padat, menciptakan penampilan yang teratur dan rapi.
-
Apa rahasia panjang umur masyarakat Jepang? Masyarakat Jepang memiliki pola makan sehat yang mendukung mereka memiliki umur panjang dan sehat. Jepang merupakan salah satu negara dengan beragam kuliner yang khas dan rasa yang lezat. Siapa sangka bahwa hal tersebut merupakan salah satu kunci dari kehidupan panjang umur masyarakat Jepang.
-
Kenapa orang Jepang berumur panjang? Data-data yang diperoleh menunjukkan kalau 1 dari 1.450 penduduk Jepang berusia lebih dari 100 tahun. Apa yang menyebabkan warga Negeri Sakura panjang umur?
-
Dimana tempat untuk menikmati budaya tradisional Jepang? Kuil Asakusa secara langsung akan menyajikan suasana tradisional yang masih kental dan khas.
-
Di mana kita bisa menemukan kawasan mode di Jepang? Sementara itu, Harajuku merupakan kawasan mode. Di tempat ini, pengunjung tidak akan kesulitan untuk mencari oleh-oleh berupa pakaian khas dari Jepang.
-
Mengapa Japstyle menjadi begitu diminati di Indonesia? Di Indonesia sendiri, terdapat banyak komunitas dan workshop yang fokus pada Japstyle, yang menunjukkan besarnya minat masyarakat terhadap gaya modifikasi ini.
Menurut Rikako Nakanishi, Executive Director Kobe Tourism Bureau (Biro Pariwisata Kobe), pada tahun lalu tercatat sekitar 11 ribu wisatawan Indonesia yang mengunjungi Kobe. Namun, mayoritas dari mereka tidak tinggal lebih dari satu hari, dan hanya sekitar empat ribu orang yang menginap di kota yang terkenal dengan daging wagyu premium ini.
Rikako menambahkan bahwa ada berbagai alasan yang menyebabkan minimnya kunjungan, salah satunya adalah kurangnya informasi mengenai kota yang terletak di Prefektur Hyogo ini kepada masyarakat Indonesia. Hal ini berakibat pada rendahnya tingkat pengetahuan tentang Kobe, padahal kota ini memiliki potensi yang besar untuk menarik traveler muslim dari Indonesia.
Lebih lanjut, Rikako juga menyebutkan bahwa kurangnya pemandu wisata yang menguasai bahasa Indonesia menjadi salah satu hambatan. Faktor bahasa merupakan pertimbangan penting bagi wisatawan dalam memilih destinasi yang akan dikunjungi.
Oleh karena itu, peningkatan jumlah pemandu wisata yang fasih berbahasa Indonesia dapat menjadi solusi untuk menarik lebih banyak wisatawan dari Indonesia ke Kobe.
"Jadi Kobe ini masih jadi bagian dari tur wisatawan Indonesia ke beberapa kota Jepang dan hanya mampir beberapa jam saja untuk melanjutkan perjalanan ke kota-kota lainnya di Jepang, makanya jumlah yang menginap masih sedikit," tutur Rikako.
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Kobe, Biro Pariwisata Kobe bersama JCB melakukan promosi pariwisata di Indonesia. Perusahaan pemegang kartu internasional asal Jepang, JCB Co, Ltd, telah menandatangani nota kesepahaman dengan Biro Pariwisata Kobe.
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Rikako Nakanishi, yang menjabat sebagai Executive Director Kobe Tourism Bureau (KTB), dan Takumi Takahashi selaku President Director PT JCB International Indonesia. Penandatanganan ini juga dihadiri oleh Yoshiki Kaneko, Senior Executive Officer JCB Co. Ltd, di Jakarta Pusat pada hari Jumat, 6 Desember 2024.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat akuisisi permintaan kunjungan, dengan fokus pada nasabah kelas atas di pasar Indonesia yang sedang berkembang pesat.
Secara khusus, sebagai langkah awal, uji coba pemasaran akan dimulai pada Januari 2025. Pemasaran ini akan menyasar pemegang kartu JCB yang diterbitkan di Indonesia, dengan harapan dapat merangsang konsumsi dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota ini.
Kobe Punya Banyak Kuliner Halal dan Masjid yang Dapat Dikunjungi
Sebelumnya, KTB telah berkolaborasi dengan beberapa influencer dan selebriti untuk mempromosikan kota Kobe di Indonesia. Salah satu yang terlibat adalah aktris dan presenter Luna Maya, yang menjalani perjalanan ke Jepang bersama sahabatnya, Marianne Rumantir. Dalam perjalanan tersebut, mereka tidak hanya mengunjungi Tokyo, Kyoto, dan Osaka, tetapi juga menyempatkan diri untuk mampir ke Kobe.
Dalam video yang ditampilkan oleh KTB, Luna menyatakan bahwa Kobe sangat ideal untuk berlibur bersama keluarga dan pasangan.
"Aku lebih suka Kobe. Bisa traveling family, bareng partner juga bisa. Sangat mudah liburan ke Kobe. Kobe itu ada spesialnya," ungkapnya.
Selama berada di Kobe, Luna mengungkapkan bahwa ia belajar tentang daging sapi Kobe atau Kobe beef yang terkenal di seluruh dunia.
"Ini fun fact menarik ya, Kobe beef asli itu ada silsilahnya, ada nama bapak sapinya, ibunya, susunannya segala," jelasnya.
Menurut wanita berusia 41 tahun ini, Kobe merupakan kota yang sangat nyaman untuk dikunjungi oleh para traveler Muslim.
"Kalau teman-teman dari Indonesia kan suka bingung moslem friendly nggak sih, dan yang paling moslim friendly di Jepang ya Kobe, karena di sini banyak yang menyajikan kuliner halal," tuturnya.
Luna dan Marianne juga mengunjungi Masjid Kobe yang mengadakan salat Jumat setiap pekannya.
"Ini kedua kali aku ke Kobe, sebelum ini aku juga pernah ke sini tapi udah lama banget, waktu itu masih sembilan tahun pergi bareng keluarga," tambahnya.