Mahar 50 Gram Emas, Bak Seorang Raja Pengantin Laki-laki Naik Kuda Saat Datang Ke rumah Mempelai Wanita
Seorang warga di Sumedang melakukan pernikahan dengan adat Sunda yang unik, mempelai pria datang ke acara resepsi dengan naik seekor kuda, bak seorang raja.
Seorang warga di Sumedang melakukan pernikahan dengan adat Sunda yang unik, mempelai pria datang ke acara resepsi dengan naik seekor kuda, bak seorang raja.
Mahar 50 Gram Emas, Bak Seorang Raja Pengantin Laki-laki Naik Kuda Saat Datang Ke rumah Mempelai Wanita
Suku Sunda memiliki segudang tradisi perkawinan yang khas. Mulai dari mahar yang beragam sampai dengan prosesi pernikahan yang unik dan tidak dimiliki oleh suku lain di daerah luar Sunda.
- Tetanggaku Jodohku, Momen Pernikahan Adat Sunda di Kampung Terpencil Bawa Seserahannya Bikin Melongo
- Terungkap Alasan Pria di Makassar Bakar Rumah Mertua
- Pacaran Bertahun-tahun Cewek ini Nikahnya sama Pria Lain, Si Mantan Datang ke Resepsi Ditangisi Keluarga
- Resmi Menikah dengan Pujaan Hati, Momen Pria Menangis hingga Terduduk di Pangkuan Sang Ibunda Ini Tuai Sorotan
Salah seorang warga di Kampung Wado Girang, Sumedang, Jawa Barat melakukan prosesi pernikahan yang cukup unik. Mempelai pria datang ke tempat resepsi pernikahan dengan menaiki seekor kuda seperti seorang raja.
Sementara itu mahar yang diberikan kepada mempelai wanita juga bernilai sangat fantastis, yaitu sebesar 50 gram emas. Bagaimana potretnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Pengantin Menikah dengan Naik Kuda
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Perbuga memperlihatkan salah satu warga dari Kampung Wado Girang, Sumedang, Jawa Barat sedang melangsungkan pesta pernikahan yang cukup unik.
Dalam video tersebut, mempelai pria yang hendak mendatangi lokasi pernikahan hadir dengan menaiki seekor kuda. Sementara itu di belakang mempelai pria berjalan ratusan keluarga yang mengiringi pesta pernikahan tersebut.
Dalam video tersebut, sang mempelai pria terlihat sangat gagah seperti seorang raja dengan ratusan prajurit yang mengiringinya. Pernikahan inilah yang sangat unik dan jarang ditemukan di tempat lain.
“Pengantinnya unik naik kuda. Hari ini perbuga meliput perjuangan pengantin naik kuda ke mempelai wanita. Ini berada di kampung Wado Girang, Kecamatan Wado. Ini yang ikut pengantin saudaranya juga, keluarga besar,” ucap pria yang merekam video tersebut.
Keluarga Bawa Payung Anti Miskin
Selain pengantin pria yang datang ke mempelai wanita dengan naik kuda seperti seorang raja, hal yang menarik perhatian juga buket yang dibawa oleh keluarga mempelai.
Salah satu keluarga dari mempelai pria membawa payung yang bukan sembarang payung. Payung tersebut sudah dihiasi oleh uang pecahan lima puluh ribu dan ditempel di semua bagian permukaan payung.
Bahkan, saking banyaknya uang yang ditempel di permukaan payung tersebut, seorang yang meliput pernikahan tersebut menamai payung itu bukan sebagai payung anti hujan atau panas melainkan payung anti miskin.
“Naik kuda dan buket payung pakai uang. Ini bukan payung anti hujan, (ini payung) anti melarat, anti miskin ini ya,” kata pria yang merekam video di channel perbuga.
Maskawin 50 Gram Emas dan Alat Sholat
Selain perayaan yang sangat meriah, pernikahan yang dilakukan di kampung Wado tersebut juga diselenggarakan dengan cukup mewah. Pasalnya, mempelai pria memberikan mahar sebanyak 50 gram emas dan alat sholat.
“Saya terima nikahnya Nindiya Putri Cahyani binti Nanang Cahyono dengan maskawin tersebut dibayar tunai,” ucap mempelai pria saat melakukan akad nikah.