Momen Lawas Wakil Presiden Mohammad Hatta Saat Kunjungan ke Sumatera Barat, Begini Potretnya
Wakil Presiden Mohammad Hatta disambut hangat masyarakat di daerah Sumatera Barat saat melakukan kunjungan kerja pada bulan April 1954. Ini momen selengkapnya.
Wakil Presiden Mohammad Hatta disambut hangat masyarakat di daerah Sumatera Barat saat melakukan kunjungan kerja pada bulan April 1954. Ini momen selengkapnya.
Momen Lawas Wakil Presiden Mohammad Hatta Saat Kunjungan ke Sumatera Barat, Begini Potretnya
Sebagai putra daerah asli Sumatera Barat, Mohammad Hatta menjadi kebanggaan masyarakat Minang semasa menjadi orang nomor dua di Republik ini pada kala itu.
Kepulangannya ke Sumatera Barat bak pulang kampung dan disambut meriah oleh warga setempat dengan berbagai tarian dan tak sedikit yang mengerubungi kedatangannya.
Sosoknya yang kharismatik terlebih saat berpidato di atas mimbar membuat rakyat saat itu berbondong-bondong datang dan menyimak setiap ucapan sang Proklamator Kemerdekaan dari atas meja mimbar.
Potret lawas tersebut diunggah oleh akun Instagram @arsip_indonesia dan menjadi sorotan banyak warganet. Berikut informasinya.
- Saat Presiden RI Marah & Turun Langsung Razia Rokok Para Pengawal di Istana Negara
- Jika Tak Dinasihati Sang Istri, Pria ini Tak Bakal Jadi Jenderal TNI & Presiden RI Tapi Jadi Sopir Taksi
- Potret Langka Para Jenderal TNI AD Kumpul Sebelum Tragedi G30S PKI, Presiden Soekarno Hadir
- Luhut: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diresmikan Presiden September 2023
Kabar kedatangan Wakil Presiden Mohammad Hatta ke salah satu daerah di Sumatera Barat disambut hangat rakyat setempat dengan beragam tarian hingga berkumpul di tempat sang Proklamator akan hadir. Momen bersejarah itu terjadi pada bulan April 1954. Hadir pula para pejabat daerah untuk mengawal kedatangan Bung Hatta.
Mohammad Hatta yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat bak merasakan pulang kampung kala itu. Masyarakat menyambutnya dengan tradisi setempat dengan dikawal oleh warga yang membawa payung dan sebuah kain. Tak menolak, Bung Hatta mengikuti serangkaian prosesi tersebut.
Mohammad Hatta saat dikawal para Tentara kala itu bersama dengan masyarakat yang senantiasa mengerubunginya dengan pakaian adat mereka. Bung Hatta juga berbagi keakraban dengan rakyat setempat dan tak ingin adanya sekat di antara sang Proklamator dan warga di sana.
Seperti ciri khas pemimpin negara, Mohammad Hatta memberikan pidato di depan rakyat dan para pejabat yang hadir langsung mengawal kedatangannya. Dengan mimbar sederhana, Bung Hatta memberikan pidatonya dan disimak dengan khidmat oleh seluruh warga yang hadir.
Tampak pejabat dan para Perwira yang mendampingi Mohammad Hatta duduk di kursi sederhana. Melihat kondisi tersebut kemungkinan besar Bung Hatta hadir di sebuah perkampungan yang berada di salah satu daerah di Sumatera Barat.
Rangkaian kegiatan Bung Hatta di tempat tersebut salah satunya adalah melihat peralatan tradisional yang biasa digunakan oleh warga dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja alat tersebut tak asing bagi Bung Hatta mengingat dirinya tumbuh besar di Bukittinggi.
Disorot Warganet
"Pulang kampuang," tulis akun @edward.m.riva
"Kalo kami orang Minang menyebutnya "pulang kampuang"," tulis akun @hendrihendri9229
"👏👏👏👏 bung hatttta panutaaaan," komentar akun @delta_st0re
"anak..anak....siapa bapak koperasi indonesia??," komentar akun @tege_witjakzana
"Beliau juga merupakan salah satu perdana menteri indonesia pada masa demokrasi parlementer," tulis akun @lintang.syh
Siapa Sosok Mohammad Hatta?
Sang Proklamator dikenal sebagai putra daerah Sumatera Barat yang cukup familiar karena mendampingi Ir. Soekarno saat membacakan Proklamasi Kemerdekaan RI.
Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 12 Agustus 1902. Hatta bersama Soekarno dikenal sebagai sosok Proklamator Kemerdekaan dan memiliki peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945.
Mohammad Hatta menjabat sebagai Wakil Presiden selama 11 tahun sejak 18 Agustus 1945 sampai 1 Desember 1956 sebelum digantikan Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 pada pukul 18.56 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta passca sebelas hari ia dirawat di sana.
Gelar Pahlawan Proklamator berhasil didapatkannya pada 1986 pada saat pemerintahan Presiden Soeharto. Kemudian pada 7 November 2012, Bung Hatta secara resmi bersama dengan Bung Karno ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Pahlawan Nasional