Pahit Getir Kehidupan Masyarakat di Kampung, Cari Uang Rp50 Ribu Jadi Kuli Panggul Kayu
Dua pria yang sudah tak muda ini harus mengangkat kayu puluhan kilo setiap hari hanya untuk mendapatkan bayaran Rp50 ribu.
Pahit Getir Kehidupan Masyarakat di Kampung, Cari Uang Rp50 Ribu Jadi Kuli Panggul Kayu
Dua warga kampung di Sukabumi harus berjuang sekuat tenaga demi menghidupi anak istrinya.
Ia adalah seorang buruh angkut kayu bakar. Setiap hari ia harus mengangkat puluhan kilo kayu bakar untuk dibawa dari satu tempat ke tempat lain dengan jarak yang cukup jauh.
Kedua pria paruh baya itu dibayar per hari dengan nominal Rp50.000. Padahal, pekerjaan yang dikerjakan sangatlah berat dan membutuhkan tenaga berkali-kali lipat dari pekerjaan biasa.Lantas, bagaimana perjuangan dua pria paruh baya asal Sukabumi yang harus berjuang mengangkat kayu bakar puluhan kilo setiap harinya itu? Simak ulasannya sebagai berikut.
Pria Paruh Baya jadi Kuli Panggul Kayu
Dalam video yang diunggah oleh channel Youtube Petualangan Alam Desaku memperlihatkan dua pria kuli panggul kayu yang harus berjuang setiap harinya mengangkat kayu seberat puluhan kilo. Dua pria tersebut mengaku mendapatkan uang Rp50.000 dengan bayaran harian. Adapun mereka berdua bekerja setiap hari dari jam 7 pagi sampai jam 11:30 WIB.
“Rp50.000, dari jam tujuh sampai jam setengah 12,” kata salah satu pria paruh baya buruh panggul kayu.
“Kalau saya taksir ini lebih dari 50 kilo. Allahu akbar kawan-kawan. Meringis saya kawan-kawan,” kata pria pemilik channel Petualangan Alam Desaku yang mencoba memikul kayu.
- Kisah Hidup Penyadap Getah Pinus, Tinggal di Pelosok Desa dengan Penghasilan Minim
- Kisah Putri Kembar Gading dan Kidung Anak Tukang Pijat Keliling Malang Lolos Bintara Polri, Tak Keluarkan Uang Sepeser Pun
- Pecahkan Kaca Mobil, Uang Rp450 Juta untuk Bayar Rumah Sakit Raib Digondol Maling
- Kisah Hidup Adit, Remaja yang Rela Putus Sekolah Demi Cari Uang untuk Bantu Orang Tua
Mereka berdua sudah bekerja selama 3 hari dan bolak balik memanggul kayu tersebut dengan bermodalkan pikulan sederhana bernama sunung.
“Ini disebutnya apa, pak? Ini?” tanya perekam video.
“Kalau di kampung mah sunung itu namanya,” jawab pemanggul kayu.
Lanjut Mencari Rumput
Setelah bekerja selama setengah hari mengangkat kayu, para tulang punggung keluarga itu kemudian pulang ke rumah masing-masing. Bukan untuk beristirahat, mereka lantas melanjutkan aktivitas mencari rumput.
“Nah setelah ini bapak kan pulang ke rumah terus ngapain, pak? Tidur saja?” tanya perekam video.
“Cari rumput,” jawab bapak tersebut.
Usai berbincang dengan dua pemanggul kayu tersebut, perekam video pun memberikan sedikit uang kepada mereka dan memberikan waktu untuk beristirahat di tengah-tengah pekerjaannya.