Pemeriksaan Anggota Moge Pengeroyok TNI, Kepalan Tangan Polisi Militer Ramai Dibahas
Dalam pemeriksaan, Polisi Militer yang mengawal pelaku terlihat mengepalkan tangannya.
Kepolisian Resort (Polres) Kota Bukittinggi telah menetapkan dua pengendara rombongan Motor Gede (Moge) Harley Davidson asal Bandung sebagai tersangka. Penetapan ini buntut pengeroyokan terhadap dua pemotor yang diketahui adalah anggota TNI.
Pemeriksaan tersebut bahkan dikawal oleh anggota Polisi Militer. Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial, polisi Militer yang mengawal pelaku terlihat mengepalkan tangan. Masyarakat pun juga beramai-ramai berkomentar.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
Melansir dari akun Instagram infokomando, Minggu (1/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
Ditetapkan Sebagai Tersangka
Kapolres Kota Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara membenarkan, jika sudah ada penetapan tersangka kepada dua pengendara Moge tersebut. AKBP Dody Prawiranegara juga menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa sekitar 8 pengendara dari rombongan konvoi Motor Gede tersebut.
"Hingga tadi malam, sudah delapan orang yang kita periksa. Benar, masing-masing berinisial MS (49) dan B (18). Keduanya sementara sudah kami tahan,” kata Kapolres kepada merdeka.com, Sabtu (31/10).
Ditahan di Rutan Polres
AKBP Dody Prawiranegara mengatakan, kedua tersangka dikenakan Pasal 170 KUHP terkait dugaan pengeroyokan. Akibatnya, dua tersangka telah ditahan di Rutan Polres Bukittinggi guna menjalani penyelidikan lebih lanjut.
©2020 Instagram infokomando
"Saat ini, kedua tersangka sudah ditahan di Rutan Polres Bukittinggi untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Pengeroyokan Atas Anggota TNI
Penetapan ini, berdasarkan laporan dari kedua anggota TNI yang mengalami dugaan pengeroyokan. Masing-masing adalah Serda Yusuf dan Serda Mistari yang berdinas di Kodim 0304 Agam.
"Kami hanya menindaklanjuti laporan korban ke Polres, dan sudah kami tindaklanjuti," katanya.
Sebelumnya, sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi sejumlah pengendara Moge yang mengeroyok dua pengendara yang merupakan anggota TNI. Peristiwa itu terjadi di kawasan Jalan Hamka, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, sekitar pukul 16.30 WIB, Jumat (30/10) kemarin.
Kepalan Tangan Polisi Militer
Dua pelaku pengeroyokan asal Bandung, Jawa Barat telah menjalankan pemeriksaan di Polres Bukittinggi. Sebelumnya, dua pengendara Motor Gede (Moge) ini terlibat atas peristiwa pengeroyokan terhadap dua pemotor yang diketahui adalah anggota TNI.
Dalam pemeriksaan tersebut, pelaku berinisial B dikawal oleh anggota Polisi Militer. Menariknya, pada sebuah foto yang beredar di media sosial, polisi Militer ini terlihat mengepalkan tangan. Pelaku sendiri tengah duduk di sampingnya guna menjalankan pemeriksaan.
Komentar Netizen
Tampaknya, masyarakat luas juga ikut menyoroti kepalan tangan sang anggota Polisi Militer. Mereka beramai-ramai mengomentari foto tersebut dalam akun Instagram infokomando.
"Kepalan nya ngeri ndan , bisa jadi apa ya kalau sudah ayun tangan nya," tulis akun rahmatbusyro_.
"Kepal tangan..Tarik sis,,," tulis akun iwanida522.
"Ngeri lihat kepalan nya," tulis akun ryansusanto87.
Permohonan Maaf
Humas HOG SBC, Epriyanto membenarkan adanya insiden tersebut. Atas nama organisasi, ia memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas terjadinya kegaduhan atas kejadian tersebut.
Instagram @pasukan_tempur_ ©2020 Merdeka.com
"Kami atas nama HoG SBC, memohon maaf kepada seluruh korban pemukulan yang dilakukan oleh anggota HOG SBC. Kami memohon maaf kepada pihak seluruh anggota TNI khususnya Kodim (setempat) dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat khususnya Kabupaten Bukit Tinggi," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (31/10).
(mdk/tan)