Perang dengan Hamas di Gaza jadi Ladang Cari Uang para Tentara Bayaran, Israel Bayar Mahal
Israel pakai jasa tentara bayaran saat berperang, ternyata segini bayarannya.
Israel pakai jasa tentara bayaran saat berperang, ternyata segini bayarannya.
Perang dengan Hamas di Gaza jadi Ladang Cari Uang para Tentara Bayaran, Israel Bayar Mahal
Perang Israel dan Palestina secara umum melibatkan militer Israel dan Hamas. Namun faktanya ada pihak lain yang terlibat di tengah polemik kedua pihak.
Menurut kabar yang beredar, Israel menggunakan jasa tentara bayaran untuk berperang di Gaza, Palestina.
Beberapa bukti di media sosial dibeberkan. Israel juga diketahui menyewa tentara bayaran dari berbagai negara.
Demi mencapai tujuannya, Israel rela menggelontorkan dana besar untuk membayar para tentara bayaran tersebut.
Berapa besar biayanya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
- Jika Hamas Perlakukan Tawanan dengan Baik, Tentara Israel Tangkapi Warga Sipil di Gaza lalu Lucuti Pakaiannya
- Bayi Tak Bersalah Jadi Korban Israel di Gaza, Siswi SD Sumbang Tabungan 2 Tahun untuk Palestina
- Tampang Dua Tentara Israel yang Terang-terangan Bangga Bunuh Anak-Anak Palestina, Kini Kena Batunya
- Lima Orang Paling Kaya di Israel, Nilai Hartanya Terus Turun
Tentara Bayaran AS Bantu Militer Israel
Melansir dari dohanews.co, Jumat (8/12), militer Israel diduga melibatkan tentara bayaran asal Amerika Serikat dalam melancarkan serangan ke Gaza, Palestina.
Dalam beberapa video dan gambar, kehadiran tentara bayaran Amerika dari Forward Observations Group (FOG) di Jalur Gaza, dilaporkan ikut bertempur bersama tentara Israel.
Dokumentasi tersebut dirilis secara online oleh beberapa media akan kehadiran tentara bayaran Amerika di Jalur Gaza, dan dilaporkan ikut bertempur bersama tentara Israel.
Sebelumnya, pihak Al-Jazeera juga telah melakukan invesigasi dan mengklaim kebenaran bahwa Israel menyewa tentara bayaran di lapangan.
Fakta lain didukung dari unggahan akun sosial media tentara bayaran Amerika dari Forward Observations Group (FOG) yang memposting gambar yang kemungkinan diambil di wilayah Be’eri Palestina yang diduduki serta wilayah lainnya.
Tentara FOG mengunggah banyak gambar dan cerita yang menunjukkan diri mereka berada di Palestina sambil membawa senjata dan perlengkapan tempur.
Para tentara ini terlihat mengenakan seragam lengkap termasuk bendera Amerika Serikat. Menurut informasi, mereka sengaja ditempatkan di sepanjang Perbatasan Gaza.
Siapa Tentara Bayaran FOG?
Dari beberapa informasi, pendiri FOG adalah tentara bayaran AS dan mantan penerjun payung AS Derrick Bales.
Bales berpengalaman melakukan tur ke Ukraina dan sekutunya untuk menjalin hubungan dengan pejuang lokal di sana dan mengambil foto dan video dari konflik tersebut.
Selain pro pada Ukraina, Bales juga terlibat dalam perang Israel.
Salah satu akun media sosial dengan nama War Noir, menyebut Bales sebagai “Peneliti Senjata dan Konflik Paruh Waktu”.
Beberapa bukti gambar FOB saat bersama dengan beberapa karabin berpola Komando M4 yang dikeluarkan pasukan Israel dan granat tangan M26A2 buatan Israel.
Namun, masih sedikit yang diketahui apakah mereka terlibat langsung atau berkoordinasi dengan pasukan Israel dalam konflik apa pun.
Sewa Tentara Spanyol, Rp65 Juta Per Minggu
Selain menyewa tentara bayaran FOG, berbagai kabar menyebut bahwa Israel berani membayar mahal tentara bayaran asal Spanyol, Pedro Diaz Flores (27).
Menurut laporan dari El Mundo, Flores dibayar sekitar Rp65 juta per minggu oleh Israel.
Sosok Flores memang bukan sembarang orang. Dia merupakan tentara Spanyol di BRIPAC (Pasukan Terjun Payung) di Irak pada tahun 2018.
Pedro Diaz Flores pernah terlibat dalam perang bersama Neo-Nazi Ukraina dari Resimen Azov melawan militer Rusia sepanjang tahun 2022.
Saat berada di militer Ukraina, Flores tergabung sebagai unit Charlie One yang dijalankan oleh Intelijen Militer Ukraina.
Kemudian dipindahkan ke Bravo Two dan pertama kali ditempatkan di Kiev selama beberapa bulan.
Pedro Diaz Flores tergabung bersama tentara Israel sebagai tentara bayaran yang bertugas untuk memberikan dukungan kepada konvoi senjata atau pasukan angkatan bersenjata Israel yang berada di Jalur Gaza.
“Kami bertanggung jawab atas keamanan pos pemeriksaan dan control akses di perbatasan Gaza dan Yordania. Ada banyak PMC (perusahaan militer swasta) di sini dan mereka berbagi berbagai pekerjaan. Sesuai tugas mereka menjaga terminal perbatasan antara Eliat dan Aqaba,” kata Flores.
Uang sebesar 3.900 euro (Rp65 juta) per minggu yang dibayar oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi alasan utama Flores berani meninggalkan front timur.