Potret Lawas Candi Borobudur Tahun 1912, Menjulang di Pinggir Sawah & Penuh Ilalang
Candi Borobudur menjadi salah satu tempat ikonik di Indonesia. Candi bercorak Buddha ini ternyata sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu.
Candi Borobudur menjadi salah satu tempat ikonik di Indonesia. Candi bercorak Buddha ini ternyata sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu dan baru dilakukan pemugaran ulang pada tahun 1900 awal.
Potret Lawas Candi Borobudur Tahun 1912, Menjulang di Pinggir Sawah & Penuh Ilalang
Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang dan letaknya berada di atas bukit pada dataran yang dikelilingi beberapa gunung tinggi di Jawa Tengah.
Pada bagian barat laut terdapat Gunung Sindoro-Sumbing, Gunung Merbabu-Merapi di sebelah timur laut, dan di sebelah utaranya terdapat Bukit Tidar, lebih dekat di sebelah selatan terdapat jajaran perbukitan Menoreh.
Candi ini juga terletak dekat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo di sebelah timur.
Dalam sebuah foto dokumentasi yang dimuat oleh akun Instagram @potolawasofficial, penampakan Candi Borobudur pada masa awal pemugaran berbeda dengan yang ada saat ini.
- Arca Buddha Terbesar di Indonesia Ternyata Ditemukan di Wonosobo, Usianya Diyakini Lebih Tua Dari Borobudur
- Kembali Digugat Cerai Lulu Tobing, Potret Bani Mulia Bos Perusahaan Kapal yang Tajir Melintir
- Tampak Memprihatinkan, Begini Suasana Candi Borobudur Tahun 1968
- Berkunjung ke Candi Borobudur, Begini Kedekatan Ganjar Pranowo dengan Kaisar Jepang
Foto tersebut menggambarkan kondisi lingkungan sekitar Candi Borobudur pada tahun 1912 dengan kondisi yang masih alami dengan persawahan dan ilalang yang banyak tumbuh di sekitarnya.
Meski begitu, kawasan Candi Borobudur tahun 1912 sudah menampakan sebuah candi yang menjulang tinggi di tengah sawah usai pemugaran. Berikut potret selengkapnya.
Pesona Candi Borobudur memang tak pernah pudar. Candi yang dibangun sekitar tahun 800 masehi di masa kejayaan Wangsa Syailendra tersebut ternyata sempat 'hilang' karena perjalanan waktu. Letaknya di antara gunung api dan diduga berdiri di tengah danau purba memunculkan spekulasi menghilangnya candi tersebut di masa lalu sebelum ditemukan kembali.
Potret berikut adalah kondisi Candi Borobudur pada tahun 1912 atau tepat 12 tahun pasca pertama kali mengalami pemugaran oleh Pemerintah Hindia Belanda lewat tangan Brandes, seorang sejarawan seni, Theodoor van Erp, seorang insinyur yang juga anggota tentara Belanda, dan Van de Kamer, insinyur ahli konstruksi bangunan dari Departemen Pekerjaan Umum.
Proses pemugaran kala itu difokuskan untuk menggali tanah di sekitar monumen untuk menemukan kepala buddha yang hilang dan panel batu. Van Erp membongkar dan membangun kembali tiga teras melingkar dan stupa di bagian puncak. Lokasi Candi Borobudur berada di dekat pemukiman warga. Tampak seorang bocah duduk di bawah pohon sekitar candi.
Penampakan Candi Borobudur usai pemugaran. Tampak beberapa peneliti datang untuk melakukan riset. Pada akhir 1960-an, Pemerintah Indonesia juga telah mengajukan permintaan kepada masyarakat internasional untuk pemugaran besar-besaran demi melindungi monumen ini. Namun baru 1973, rencana induk untuk memulihkan Borobudur dibuat.
Potret Candi Borobudur menjulang tinggi di atas tanah lapang. Pemerintah Indonesia dan UNESCO baru mengambil langkah untuk perbaikan menyeluruh monumen ini dalam suatu proyek besar antara tahun 1975 dan 1982. Proyek ini melibatkan 600 orang dan menghabiskan biaya total sebesar 6.901.243 dollar AS.
Candi Borobudur menjadi wujud mahakarya seni rupa Buddha di Indonesia, sekaligus menjadi contoh puncak pencapaian keselarasan teknik arsitektur dan estetika seni rupa Buddha di Jawa. . Pasca renovasi, besar-besaran, UNESCO akhirnya memasukkan Borobudur ke dalam daftar Situs Warisan Dunia pada tahun 1991.