Senioritas di Taruna AAL, Kolonel Laut (P) Arya Delano Akan Hilangkan Sifat Feodal
Senioritas di lingkup pendidikan Taruna memang telah melekat sejak lama.
Senioritas di lingkup pendidikan Taruna memang telah melekat sejak lama. Namun persoalan hukuman dan perbuatan feodal terus dicoba untuk diminimalisir dengan cara yang lebih mendidik.
Cara tersebut yang akan terus ditanamkan pada para Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL). Karena pada dasarnya setiap batalyon dan tingkatan akan ada masanya untuk bekerja bersama.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Apa tugas utama Korps Marinir TNI AL? Sebagaimana kita tahu, Korps Marinir adalah satuan unit pada TNI AL yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, hingga pembina kekuatan serta kesiapan operasi satuan.
Seperti yang diungkapkan oleh Komandan Resimen AAL Kolonel Laut (P) Arya Delano dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, dia akan berupaya untuk memberikan lingkungan pendidikan yang jauh dari sifat feodal. Simak ulasan selengkapnya.
Tinggalkan Era Pengasuhan Feodal
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Arya Delano menegaskan akan memulai era pengasuhan baru dan meninggalkan cara lama yang identik dengan sifat feodal.
Arya mengatakan bahwa sejak lama senior memang harus membimbing juniornya. Bagaimana membuat junior segan, bukan menjadi takut.
"Senior ini can do no wrong (gak bisa salah), kami tidak seperti itu kami berusaha membentuk Taruna junior itu segan dan hormat terhadap senior, bukan takut pak. Kalo takut itu hanya temporeri, ada saatnya ya berlaku sebagaimana semestinya, imbuh Arya Delano.
AAL saat ini berusaha untuk menggiring sifat tersebut supaya segan dan hormat kepada senior, sehingga apabila segan dan respek pada senior maka akan timbul rasa loyal.
Meski ada arah untuk merubah, ternyata Arya mengakui masih banyak tantangannya terlebih sifat tersebut sudah ada sejak lama.
Mengutamakan Pengarahan Daripada Hukuman
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Lebih lanjut, Taruna senior hendaknya tidak hanya bisa marah dan menghukum, namun sebisa mungkin memberikan arahan dan contoh maupun terjun langsung bersama juniornya.
"Kami liat awal awalnya Taruna senior hanya bisanya marah, menghukum. Bertahap kami liat Taruna senior kalau ada tugas dia bersama-sama dengan adiknya membaur, membaur dalam artian bekerja sama langsung, turun langsung dan setiap saat tidak hanya menghukum saja," ujar keterangan Arya Delano.
Kebiasaan tersebut kini mulai diterapkan di pendidikan dalam upaya menciptakan lingkungan senioritas yang disegani dan dihormati.
"Cenderung sekarang lebih banyak memberikan semacam pengarahan, pembimbingan, tidak sedikit-sedikit menghukum itu tidak. Jadi mereka memberikan contoh dulu, menganalisa dan ikut langsung," lanjut kata Arya Delano.
Menerapkan Sistem Batalyon Campur
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Sejak pertama kali berdiri, AAL sudah menerapkan sistem batalyon campur. Dahulu masih bersifat barak, sebelum akhirnya berubah dengan beberapa kamar di satu gedung yang sama.
Batalyon campur diartikan sebagai hubungan dalam batalyon, kompi, sampai kamar terdapat Taruna Senior, Taruna Madya, sampai Taruna Junior.
Hubungan tersebut memang diterapkan dengan harapan adanya kerja sama dan senior dapat mengawasi dan membimbing juniornya.
Budaya Interaksi, Dimulai dari Taruna
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Senior diharapkan dapat memberikan arahan, motivasi maupun satyaji bahkan memberikan pembelajaran secara langsung dan tidak langsung baik melalui pelajaran maupun kegiatan.
Lebih lanjut Arya Delano mengatakan tujuan lain supaya adanya bimbingan langsung senior kepada junior. Bercampurnya batalyon diharapkan adanya interaksi dan ikatan emosional antar Taruna.
Hal tersebut menjadi tanggung jawab senior dalam pembentukan karakter dalam pelajaran dan bersifat jangka panjang termasuk saat terjun langsung saat penugasan.
Taruna tersebut pada akhirnya akan tetap berada di penugasan yang sama di kapal perang atau KRI.
Karena dalam satu kapal berisi semua tingkatan mulai dari komandan hingga perwira paling junior dalam sebuah hubungan kerja dan tugas di lingkup kapal yang sama.
Sehingga, sedari mulai dari akademi perlu adanya interaksi. Pada akhirnya karakter itu akan menjadi biasa ketika nantinya sudah terjun langsung dalam penugasan.
Video Lengkap
Unggahan tersebut mendapat beragam respon dari warganet. Tak sedikit yang mengomentari cara pendidikan Taruna AAL yang kini lebih baik dari sebelumnya.
Berikut video selengkapnya.