Sering Disebut Tempat Buangan, Perwira Ini Tak Setuju Polisi Bagus-bagus Ditempatkan di Yanma Polri 'Yang Bermasalah Pecat Saja'
Anggota polisi tidak setuju Yanma diisi oleh polisi yang bermasalah.
Yanma atau Pelayanan Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia, adalah tempat yang sering dipakai untuk memutasi anggota polisi usai terkena sebuah masalah. Namun, seorang anggota polisi dari Polda Bengkulu merasa bahwa itu kurang tepat.
Ia mengatakan jika seorang anggota polisi yang bermasalah tidak sepatutnya ditugaskan di Yanma. Pasalnya, bertugas di Pelayanan Markas membutuhkan dedikasi yang tinggi bagi seorang anggota Polri.
- Pemutilasi Warga Garut Ditangkap!
- Kasus Penipuan Seleksi Masuk Anggota Polri, Polwan dan Suaminya Jadi Tersangka
- Polisi yang Ancam Warga Bergaya Hidup Mewah, Kapolres Banyuasin Cari Tahu Sumber Harta Anak Buahnya
- Jadi Tersangka, Polisi Pengemudi Alphard Ancam Warga Dijemput Propam dan Ditahan di Sel Khusus
Momen itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Lantas, bagaimana pernyataan lengkapnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Polisi Tak Setuju Yanma Disebut Tempat Buangan Anggota Bermasalah
Sebuah video yang diunggah oleh akun @pujiprayitno_21 memperlihatkan seorang anggota polisi yang bertugas di Yanma sedang makan siang di kantin. Tiba-tiba datang seorang komandan yang merekam video dan menanyakan pendapatnya perihal Yanma.
Pasalnya, selama ini, Yanma selalu diidentikkan dengan tempat buangan para anggota polisi yang bermasalah. Padahal, di dalam Yanma sendiri banyak sekali anggota polisi yang bagus dan berdedikasi tinggi.
“Yanma itu kan organisasi Polri, kok orang bermasalah ditaruh di Yanma. Bagaimana dengan anggota yang bagus-bagus di Yanma itu?” tanya komandan.
“Padahal Yanma itu organisasi Polri yang di sana mengemban fungsi-fungsi protokoler. Pelayanan markas, harus orang yang berdedikasi tinggi?” lanjutnya.
Harusnya yang Bermasalah Dipecat Saja
Anggota polisi tersebut mengatakan jika anggota polisi yang bermasalah seharusnya diletakkan di bagian SDM. Di sana, mereka bisa mendapatkan pembinaan mulai dari karier, hingga psikologi.
“Harusnya ditaruh di SDM. Di SDM kan ada fungsi bagian pembinaan karier, ada bagian psikologi, ada bagian perawatan personel. Kenapa nggak ditaruh ke situ?” ucap komandan.
“Setuju komandan,” jawab anggota.
Bahkan, komandan yang merekam video tersebut mengatakan jika seharusnya para anggota yang bermasalah itu harus dipecat saja dari jabatannya. Terlebih jika masalah yang dilakukan sudah sangat fatal.
“Kalau menurut saya pecat saja anggota-anggota seperti itu,” ujar komandan.