Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Studi Mengatakan Jika Paus Bisa Bantu Selamatkan Bumi Atasi Perubahan Iklim
Penelitian ungkap jika paus bisa bantu selamatkan bumi.
Penelitian ungkap jika paus bisa bantu selamatkan bumi.
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Studi Mengatakan Jika Paus Bisa Bantu Selamatkan Bumi Atasi Perubahan Iklim
Perubahan iklim menjadi hal yang harus diperhatikan oleh semua orang di belahan bumi manapun.
Perubahan iklim lama kelamaan akan menggangu keseimbangan alam yang normal. Melakukan penghijauan atau reboisasi disebut menjadi salah satu solusi atasi perubahan iklim.
Ternyata, sebuah studi baru menyebut jika paus merupakan salah satu hewan yang bisa bantu mengatasi perubahan iklim. Benarkah? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman uk.whales.org:
- Hati-Hati! Studi Ungkap Polusi Udara Ternyata Bisa Bikin Depresi, Cemas hingga Bunuh Diri
- Ilmuwan Temukan 1.700 Lempengan Kuno Berisi Kalimat Kutukan yang Mirip dengan Kitab Wahyu, Begini Bunyinya
- Hasil Penelitian, Buaya Ternyata Tertarik pada tangisan Bayi Manusia
- Penelitian-penelitian Tak Masuk Akal yang Dilakukan Ilmuwan
Paus Bisa Bantu Selamatkan Bumi?
Dilansir dari laman uk.whales.org, disebutkan jika paus sangat penting dalam menjamin kesehatan laut dan membantu kita memerangi perubahan iklim.
Laut ternyata merupakan penyerap terbesar karbon di bumi. Salah satu faktor yang membuat laut mampu menyerap karbon ialah karena ekosistem di dalamnya.
Disebutkan, jika paus dan lumba-lumba berperan penting dalam kemampuan laut dalam mengambil karbon dari atmosfer dan menguncinya.
Sekelompok ahli biologi dalam penelitian yang terbit di jurnal Trends in Ecology and Evolution membuktikan, bahwa paus justru lebih potensial mengurangi karbon di udara dan di lautan.
Apa Alasan Paus Bisa Serap Karbo?
Peneliti menemukan jika paus bisa mengedarkan nutrisi ke seluruh lautan. Nutrisi ini sangat penting bagi keseluruhan ekosistem laut.
Mulai dari hewan terkecil seperti krill hingga hewan terbesar termasuk paus itu sendiri, dan juga untuk pertumbuhan fitoplankton.
Fitoplankton adalah organisme mikroskopis mirip tumbuhan yang menyerap karbon dioksida.
Mereka mampu menangkap hampir sepertiga karbon dioksida buatan manusia.
Mereka juga menyediakan oksigen yang menopang sebagian besar kehidupan di lautan.
Oleh karena itu, hal ini merupakan kunci untuk membantu kita memerangi krisis iklim dan keanekaragaman hayati.
Bagaimana Paus Mengedarkan Nutrisi?
Penelitian menunjukkan ada dua cara utama. Pertama dikenal sebagai 'Pompa ikan paus'.
Saat paus menyelam untuk mencari makan dan kembali ke permukaan untuk bernapas, mereka menyerap nutrisi yang dibutuhkan spesies lain untuk bertahan hidup.
Saat berada di permukaan, paus mengeluarkan kotoran dalam jumlah besar yang kaya akan nutrisi.
Pergerakan paus ke dasar dan permukaan itu merupakan bagian dari 'memompa nutrisi penting di sekitarnya.
Sebuah studi kasus menunjukkan bagaimana keberadaan paus di Samudra Selatan merangsang pertumbuhan fitoplankton.
Hal ini berguna untuk menghilangkan lebih dari 180 ribu ton karbon dari atmosfer kita setiap tahun.
Jumlah karbon tersebut sama yang dihilangkan setiap tahun oleh delapan juta pohon.
Cara kedua yang bisa dilakukan paus ialah melalui migrasi panjang.
Studi mengenai migrasi paus biru di Samudra Selatan menunjukkan bahwa paus ini membawa nutrisi dalam perjalanannya yang memungkinkan fitoplankton berkembang biak.
Diperkirakan jika populasi paus biru ini pulih ke jumlah sebelum penangkapan ikan paus, mereka dapat menyimpan karbon senilai 6,6 juta pohon.
Paus Harus Dilestarikan
Para ilmuwan dengan jelas menunjukkan betapa pentingnya paus bagi ekosistem laut yang sehat dan perjuangan melawan perubahan iklim.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk melindungi mereka dari ancaman yang dihadapi, seperti tangkapan sampingan, polusi, dan penangkapan ikan paus.