Tampang 4 Tentara Pasukan Elite 'Hantu' Israel Tewas di Tangan Pejuang Hamas, 1 Perwira Luka Parah
Potret empat prajurit Israel yang tewas dibunuh Hamas di Gaza utara.
Israel Defense Forces (IDF) mengumumkan empat pasukannya tewas dan satu perwira lainnya mengalami luka parah dalam pertempuran di Jalur Gaza utara pada Selasa (29/10) kemarin.
Mereka adalah Kapten Yehonatan Joni Keren (22), Sersan Nisim Meytal (20), Sersan Aviv Gilboa (21), Sersan Naor Haimov (22), serta satu perwira lainnya yang terluka parah.
- Hamas Tegaskan Jika Israel Tak Angkat Kaki dari Gaza, Maka Tak Ada Kesepakatan Gencatan Senjata
- Israel Sengaja Serang Tawanan yang Ditahan Hamas, Mereka Kelaparan dan Kondisinya Parah
- Menteri Israel Serukan Tentara Tembak Anak-Anak dan Perempuan Gaza yang Dekati Perbatasan
- Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza
Melansir dari laman Anadolu Agency, para prajurit muda tersebut diketahui bertugas di unit 'Hantu' atau pasukan elite militer Israel. Sebuah pernyataan militer mengatakan, keempat tentara tersebut kehilangan nyawa dalam pertempuran di Gaza utara tanpa memberikan rincian kematian mereka.
Melansir dari cuitan di akun X @warfareanalysis, membagikan potret keempat tantara Isael yang tewas di Gaza utara. "Seorang perwira dan 3 sersan dari pasukan elit dibunuh kemarin oleh Hamas di Gaza utara," tulis keterangan unggahan.
Berdasarkan informasi, setidaknya ada sekitar 776 tantara Israel yang tewas dan 5.100 lainnya terluka sejak pecahnya konflik di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu. Namun, pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengungkap data berbeda.
Dia mengatakan, bahwa militer Israel sebenarnya sudah kehilangan 890 tentaranya yang tewas dan 11.000 lainnya terluka sejak tahun lalu. Lapid kemudian memperingatkan bahwa korban militer akan terus meningkat di tengah serangan mematikan Israel di Gaza dan Lebanon.
Militer Israel gencar melakukan serangan mematikan di Gaza utara sejak 5 Oktober dengan alasan ingin mencegah kelompok militan Hamas berkumpul kembali di tengah pengepungan. Namun, warga Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.
Lebih dari 1.000 orang tewas di Gaza utara sejak serangan dimulai, menurut Dinas Pertahanan Sipil Palestina. Serangan gencar tersebut merupakan episode terbaru dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza sejak tahun lalu. Israel terus membombardir Jalur Gaza meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Setelah satu tahun berlalu, puluhan ribu warga Palestina telah terbunuh akibat serangan yang dilakukan Israel. Sebagian besar korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Jumlah kematian warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melebihi angka 43.000 jiwa, menurut pernyataan dari otoritas kesehatan di Gaza pada Senin (28/10). Selama 48 jam terakhir, militer Israel membunuh 96 orang dan melukai 277 lainnya, sehingga total kematian mencapai 43.020.
Ketika konflik menyebar ke Lebanon, lebih dari 2.700 orang juga telah terbunuh dan lebih dari 12.500 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober. Selain Hamas di Gaza, IDF juga menargetkan kelompok milisi Hizbullah di Lebanon.