Tidak Punya Keturunan di Dunia, Apakah Seseorang Bisa Memiliki Anak di Akhirat?
Buya Yahya mengajak siapa saja yang belum dikaruniai anak untuk tidak ragu dan tidak menyia-nyiakan rezeki yang telah diberikan oleh Allah.
Menurut perspektif Islam, tidak memiliki anak biologis di dunia ini tidak berarti seseorang kurang mendapatkan berkah atau kasih sayang dari Allah. Dalam ajaran Islam, keturunan bukanlah satu-satunya cara untuk meraih pahala dan kebaikan. Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya melakukan amal, berbuat baik, dan memberikan manfaat bagi sesama.
Orang-orang yang tidak memiliki anak dapat mengarahkan perhatian mereka pada pendidikan generasi lain, menyebarkan pengetahuan, atau berkontribusi dalam masyarakat, yang semuanya merupakan bentuk ibadah mulia dan berharga di hadapan Allah.
- Innalillahi Wainnalillahi Rojiun Ade Jigo Berduka, Anak ke-4 Meninggal Dunia di Dalam Kandungan
- Buya Yahya Ungkap Siksa Neraka Paling Ringan, Tetap Mengerikan Ubun-Ubun Sampai Mendidih
- Anak Kandung Aniaya Ayahnya hingga Tewas, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa
- Dua Anak Hanyut saat Berenang di Kali Mampang, Ditemukan Meninggal Dunia
KH Yahya Zainul Ma'arifi atau Buya Yahya, menyampaikan pesan penting tentang perlunya berbagi rezeki dengan mengangkat anak-anak yatim atau anak-anak yang membutuhkan. Ia berpendapat bahwa ini adalah salah satu cara untuk meraih kemuliaan, baik di dunia maupun di akhirat.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengajak mereka yang belum dikaruniai anak untuk tidak ragu dan tidak menyia-nyiakan rezeki yang telah Allah berikan. Ia mengatakan pentingnya menggunakan harta yang dimiliki untuk hal-hal yang bermanfaat, termasuk dengan mengangkat anak yatim. Buya Yahya menyatakan bahwa harta yang dimiliki akan lebih bermakna ketika digunakan untuk kebaikan, terutama dalam merawat anak-anak yang membutuhkan.
Apakah Mungkin Memiliki Anak di Akhirat?
"Kita harus berhati-hati agar usaha keras kita dalam mencari nafkah tidak sia-sia ketika kita meninggal, dan kita tidak meninggalkan apa-apa dari harta yang kita kumpulkan. Penting untuk menggunakan rezeki kita untuk merawat anak-anak yang merupakan hamba-hamba Allah. Meskipun mereka bukanlah anak biologis kita, mereka bisa menjadi penyebab kemuliaan kita di akhirat," kata Buya Yahya, seperti yang dilansir dari kanal YouTube @Bayah360.
Ia juga mengingatkan umat memiliki banyak anak bukan hanya sekadar soal keturunan, tetapi juga tentang membesarkan anak-anak yang kehilangan orang tua. Ini tidak hanya membawa berkah di dunia, tetapi juga kehormatan di akhirat. Pesan ini sangat penting bagi mereka yang belum dikaruniai anak. Buya Yahya menegaskan bahwa seseorang yang tidak memiliki anak di dunia sebaiknya tidak kehilangan kesempatan untuk memiliki anak di akhirat. Ini berarti dengan mengasuh anak yatim atau anak-anak yang membutuhkan, seseorang dapat memiliki "anak" yang akan memberikan syafaat di hari kiamat.
Selain itu, Buya Yahya juga menekankan bahwa program ini bertujuan tidak hanya untuk membawa anak-anak menuju kemuliaan yang sejati, tetapi juga untuk melindungi mereka dari berbagai bencana moral yang marak terjadi saat ini.
Anak Angkat Akan Menjadi Saksi di Hari Pembalasan
Ia merasa khawatir akan tontonan yang tidak tepat dan efek buruk dari media yang dapat merusak generasi muda.
"Pandangan yang salah dapat merusak hati, dan hal ini perlu dihindari. Oleh karena itu, sangat penting untuk melindungi mata dan hati kita dari hal-hal yang tidak baik," katanya dalam ceramahnya.
Ia juga mengutip ayat Al-Qur'an yang mengatakan, "Katakanlah kepada orang-orang beriman agar menundukkan pandangan mereka."
Ayat tersebut menjadi dasar yang penting untuk menjaga moral dan perilaku, terutama di zaman digital saat tontonan negatif mudah dijangkau. Buya Yahya menyerukan kepada umat untuk lebih bijaksana dalam memanfaatkan rezeki yang diberikan oleh Allah.
Ini bukan hanya untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga untuk kepentingan umat, terutama dalam merawat anak-anak yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian. Dalam pesannya, Buya Yahya mengingatkan bahwa setiap anak yang diasuh dan didik dengan baik akan menjadi "anak" di akhirat.
Mereka akan menjadi saksi atas amal baik dan memberikan syafaat di hadapan Allah. Harapannya, pesan ini dapat membuka hati umat untuk lebih peduli terhadap anak-anak yatim atau mereka yang kurang beruntung. Dengan mengangkat mereka sebagai bagian dari keluarga, seseorang dapat memperoleh keberkahan yang luar biasa.