Akibat Pandemi, Penduduk Miskin di Perkotaan Naik 1,32 Persen di September 2020
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2020 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,55 juta orang, atau setara dengan 10,19 persen dari total penduduk di Indonesia. Angka ini naik 1,13 juta orang (0,41 persen) dibandingkan posisi Maret 2020, juga meningkat 2,76 orang dibanding September 2019.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2020 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,55 juta orang, atau setara dengan 10,19 persen dari total penduduk di Indonesia. Angka ini naik 1,13 juta orang (0,41 persen) dibandingkan posisi Maret 2020, juga meningkat 2,76 orang dibanding September 2019.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, peningkatan penduduk miskin pada September 2020 sebagian besar terjadi di pedesaan sebesar 13,20 persen. Sementara untuk posisi perkotaan mencapai hanya sebesar 7,88 persen.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa TPS di Distrik Naikere rawan diserang KKB? Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.
"Kalau kita lihat komposisi penduduk miskin antara kota dan desa persentase penduduk miskin di pedesaan masih jauh lebih tinggi dibandingkan di kota," kata dia di Kantornya, Jakarta, Senin (15/2).
Menurutnya, ada perbedaan cukup signifikan pada posisi penduduk miskin di September 2020, di mana sebagian besarnya lebih berdampak di perkotaan. Hal ini terlihat dari jika dibandingkan posisi September 2019 ada peningkatan sebesar 1,32 persen. Sementara, posisi penduduk miskin di perkotaan hanya meningkat 0,60 persen.
"Bahwa bulan September tahun 2020 ini lebih berdampak ke perkotaan di sana bisa dilihat bahwa penduduk miskin di perkotaan karena pandemi Covid-19 naik sebesar 1,3 persen. Sementara di pedesaan mengalami kenaikan, tetapi hanya separuhnya yaitu sebesar 0,6 persen," jelasnya.
Dia menambahkan, garis kemiskinan pada posisi September 2020 dihitung berdasarkan Rp458.947 per kapita per bulannya. Dari komposisi ini 73,87 persennya itu adalah untuk komoditas makanan. "Jadi dengan melihat angka ini kita harus memberikan perhatian ekstra supaya komoditas pangan seperti beras dan lainnya tidak mengalami fluktuasi yang tinggi," jelas dia.
Adapun komoditas yang memberikan pengaruh kepada garis kemiskinan tidak berubah dari sebelumnya. Pertama adalah beras, kedua rokok dan ketiga adalah telur ayam ras.
Baca juga:
Pandemi Covid-19 Hingga Pengangguran Penyebab Kemiskinan 2020 Naik 1,13 Juta
Ada Pandemi, Jumlah Penduduk Miskin per September 2020 Naik Menjadi 27,55 Juta Orang
Denyut Penghuni Bantaran Rel di Ibu Kota
Kisah Pilu Zahra, Siswi SMP di Aceh yang Rela Jadi Kuli Bangunan demi Bertahan Hidup
Perjuangan Petani di Manggarai Timur Demi Sembuhkan Anak dari Kelumpuhan
Digunjing Miskin, Keluarga di Tapanuli Selatan Ini Pilih Pindah ke Hutan