Alexander Tedja, Orang Paling Kaya Surabaya Pendiri Tunjungan Plaza & Kota Kasablanka
Alex merupakan seorang pebisnis ulung. Awalnya, bisnisnya bergerak di bidang perfilman dan perbioskopan, antara lain melalui perusahaannya PT ISAE FILM sejak tahun 1972, PT Pan Asiatic Film sejak tahun 1991 dan PT Menara Mitra Cinema Corp sejak tahun 1977.
Alexander Tedja bisa dikatakan sebagai orang paling kaya di Surabaya, Jawa Timur. Tunjungan Plaza di Surabaya, dan Kota Kasablanka mencerminkan kekayaan yang dimiliki Alexander sehingga dia mendapat julukan crazy rich Surabaya.
Alex merupakan seorang pebisnis ulung. Awalnya, bisnisnya bergerak di bidang perfilman dan perbioskopan, antara lain melalui perusahaannya PT ISAE FILM sejak tahun 1972, PT Pan Asiatic Film sejak tahun 1991 dan PT Menara Mitra Cinema Corp sejak tahun 1977.
-
Siapa saja yang punya utang, selain orang kaya? Mulai dari orang terkaya, perusahaan besar, sampai negara terbesar di dunia sekalipun tetap memiliki utang.
-
Kenapa orang kaya tetap punya utang? Utang tidak selamanya identik dengan ketidakmampuan. Utang produktif dalam bentuk permodalan usaha yang membutuhkan perputaran uang yang sangat cepat, memang dibutuhkan dalam berbagai bentuk usaha.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Perilaku ini umumnya dilakukan untuk menyembunyikan keterbatasan keuangan mereka.
-
Apa yang menjadi ciri khas orang yang gemar berpura-pura kaya? Satu hal yang membedakan orang-orang ini adalah kecenderungan mereka untuk membahas cita rasa dan gaya hidup yang dianggap elite.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Mengapa orang kaya menghindari utang? Utang bisa menjadi beban besar, terutama dengan bunga kartu kredit yang tinggi. Pada Februari 2024, tingkat bunga rata-rata kartu kredit mencapai 22,63 persen, yang berarti bahwa utang sebesar USD10.000 bisa berujung pada pembayaran bunga sebesar USD6.787 dalam lima tahun. Oleh karena itu, orang kaya sangat selektif dan menghindari hutang, karena mereka tidak ingin membuang uang untuk pembayaran bunga.
Kemudian di tahun 1982, dia membeli sebidang tanah di Jalan Basuki Rahmat. Di atas lahan itu, dia berekspansi bisnis ke bidang properti dengan membangun sebuah mal. Inilah yang menjadi cikal bakal Tunjungan Plaza, mal terbesar di Surabaya.
Tahun 1986, pembangunan tunjungan terus berlanjut dengan pembangunan Plaza Tunjungan II & III, Sheraton Surabaya Hotel & Tower, Menara Mandiri, Kondominium Regensi hingga Plaza Tunjungan IV yang beroperasi tahun 2002. Kawasan ini kemudian menjadi kawasan superblok pertama di Surabaya.
Alexander kemudian memutar akal agar terus berekspansi. Namun di satu sisi, dia membutuhkan modal yang besar. Maka pada 9 Oktober 1989, PT Pakuwon Jati Tbk atau PWON melantai ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perluas Bisnis
Pada tahun 2007, dia mulai meluaskan bisnis propertinya ke Jakarta dengan mengakuisisi 83,3 persen saham PT Artisan Wahyu, pengembang superblok Gandaria City, Jakarta. Melalui gurita bisnis Pakuwom Group, Alex membangun Kota Kasablanka.
Alex juga terus membangun properti multifungsi di atas lahan seluas 4,2 hektar di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Selain itu, melalui anak perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Pakuwon Permai, juga memiliki dan mengembangkan superblok Supermal Pakuwon Indah, pusat belanja Royal Plaza (keduanya di Surabaya), pusat belanja Blok M Plaza, dan apartemen servis Somerset Berlian (keduanya di Jakarta).
Hartanya di tahun 2023 ditaksir mencapai USD1,1 miliar atau setara dengan Rp15 triliun.