Alfamart Tutup 400 Gerai, Bagaimana Kondisi Keuangan Indomaret?
Isu penutupan ratusan gerai milik PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menarik perhatian publik.
Belakangan ini, isu penutupan ratusan gerai milik PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menarik perhatian publik. Salah satu penyebab utamanya adalah kenaikan biaya sewa yang signifikan, sehingga operasional sejumlah toko menjadi tidak efisien.
Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, mengonfirmasi sepanjang tahun 2024, sekitar 300 hingga 400 gerai Alfamart di berbagai wilayah Indonesia telah resmi ditutup.
Tidak hanya Alfamart, Indomaret pun juga muncul perbincangan mengenai dampak dan strategi masing-masing perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar ritel.
Dalam konteks ini, perbandingan kondisi keuangan dan jumlah karyawan antara Alfamart dan Indomaret menjadi sorotan untuk melihat seberapa kuat kedua perusahaan ini menghadapi tantangan.
Jumlah Karyawan
Berdasarkan laporan keuangan yang diungkapkan melalui keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Alfamart mencatat pada 30 September 2024 dan 31 Desember 2023, perusahaan beserta entitas anak memiliki masing-masing 92.771 dan 87.142 karyawan tetap (tidak diaudit).
Di sisi lain, laporan keuangan Indomaret menunjukkan jumlah karyawan tetap yang jauh lebih kecil. Pada periode yang sama, Indomaret memiliki masing-masing 229 dan 198 karyawan tetap (tidak diaudit).
Selisih yang signifikan ini mencerminkan perbedaan skala operasi dan struktur bisnis antara kedua perusahaan.
Pendapatan dan Laba Komprehensif
Alfamart melaporkan total pendapatan komprehensif periode berjalan sebesar Rp2,360 triliun hingga September 2024. Namun, laba rugi tercatat sebesar Rp115,9 miliar. Kendati menghadapi tantangan operasional, angka ini menunjukkan bahwa Alfamart masih mampu mencatatkan kinerja keuangan yang cukup baik.
Sementara itu, Indomaret melaporkan total pendapatan komprehensif periode berjalan yang jauh lebih kecil, yaitu Rp779,9 miliar pada periode yang sama. Dengan perbedaan skala pendapatan ini, terlihat bahwa Alfamart memiliki posisi yang lebih dominan di pasar ritel Indonesia.
Namun dalam laporang keuangan kuartal III tahun 2024, kedua market ritel tersebut tidak merincikan secara gamblang jumlah ritel atau gerai yang dimiliki.