Anak Petani Miskin dan Ngutang untuk Kuliah, Kini Jadi Gubernur Bank Indonesia
Saat ingin mendaftarkan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), kedua orang tua Perry terpaksa meminjam uang kepada tetangga.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, dia pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2013 sampai 2018.
Anak Petani Miskin dan Ngutang untuk Kuliah, Kini Jadi Gubernur Bank Indonesia
Anak Petani Miskin dan Ngutang untuk Kuliah, Kini Jadi Gubernur Bank Indonesia
Bank Indonesia merupakan Bank Sentral Republik Indonesia dengan satu tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai tukar rupiah. Saat ini Gubernur Bank Indonesia adalah Perry Warjiyo.
Perry bukanlah orang asing di lingkungan ekonomi makro Indonesia, termasuk di lingkungan Bank Indonesia sendiri. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, dia pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2013 sampai 2018.
- Kisah Sukses Agus, Dulunya Pengembala Kambing Kini Punya Usaha Pertanian dan Hijaukan Bumi
- Ganjar Hadiri Kuliah di FISIP UI: Tadi yang Teriak Bapak, Seperti Anak Saya
- Orang Jepang yang Diduga Bunuh Mahasiswi Indonesia Berencana Kabur, Sempat Blokir Rekening Bank
- Ada Sejak 1973, Kementerian BUMN Tugasnya Apa?
Meskipun demikian, dari kesuksesan tersebut terdapat kisah pilu dari Perry Warjiyo yang merupakan anak seorang petani miskin.
Dilansir dari berbagai sumber, Perry merupakan anak keenam dari 9 bersaudara yang dari pasangan suami istri seorang petani.
Sejak saat itu Perry dan keluarga pun hidup susah. Namun kondisi tersebut tidak membuat orang tua Perry menyerah. Orang tuanya tetap mendukungnya untuk melanjutkan pendidikan hingga kuliah.
Saat ingin mendaftarkan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), kedua orang tua Perry terpaksa meminjam uang kepada tetangganya untuk biaya membeli formulir pendaftaran dan juga ongkos untuk mendaftar.
Awalnya, Perry ingin mendaftar menjadi dokter. Namun karena uang yang didapat ibunya dari pinjam ke tetangga hanya Rp35.000, yang hanya cukup untuk biaya pendaftaran Rp25.000 dan ongkos Rp10.000 yang cukup untuk mendaftar di jurusan ekonomi. Akhirnya dia pun di terima di UGM.
Perjuangan Perry belum selesai, pada awal perkuliahan dia mengalami masa-masa penuh tantangan. Lantaran, ibunya hanya memberikan sedikit bekal untuk kehidupan perkuliahannya.
Sehingga Perry harus mencukupi kebutuhan hidup dan perkuliahannya sendiri. Perry pernah bekerja sebagai kondektur angkutan umum, hingga menjadi pengajar les matematika.
merdeka.com
Semuanya, dia lakukan untuk memenuhi kebutuhannya selama berkuliah. Berkat kegigihannya, Perry berhasil lulus sarjana di UGM dengan gelar sarjana Ekonomi pada tahun 1982.
Setelah lulus, pada tahun 1984 Perry masuk kerja di Bank Indonesia, Di sana dirinya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan hingga Strata tiga.
merdeka.com
Perry langsung melanjutkan pendidikannya untuk mendapatkan gelar master dalam bidang ekonomi moneter dan internasional dari Iowa State University, Ames USA 1989. Hal tersebut terjadi seiring dengan membaiknya keadaan ekonomi keluarga nya.
Di universitas yang sama pada 1991, Perry melanjutkan pendidikan dan memperoleh gelar Ph.D di bidang ekonomi moneter dan internasional. Seiring berjalannya waktu, karirnya di Bank Indonesia semakin meningkat.
Hingga pada pada 2018 dirinya menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia hingga saat ini. Kesuksesan yang didapatkan diakuinya bahwa semua karena restu dari kedua orang tuanya.
merdeka.com