APP: Pelaku usaha harus libatkan masyarakat cegah kebakaran hutan
Pendekatan tersebut menjadi fondasi dari program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang pertama diluncurkan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas tahun lalu. Program ini ditargetkan terbentuknya 500 DMPA sampai dengan tahun 2020.
Keberhasilan konservasi lansekap hutan di kawasan Asia-Pasifik sangat tergantung pada keterlibatan petani kecil, masyarakat adat dan komunitas lokal. Untuk itu, pelaku usaha harus mendorong keterlibatan masyarakat setempat untuk mencegah kebakaran hutan.
"Pentingnya kerja sama semua pihak untuk mencapai komitmen pengurangan emisi melalui keterlibatan masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan, sekaligus pemberdayaan masyarakat desa," ujar Direktur Hubungan Strategis Korporat Asia Pulp & Paper (APP) Elim Sritaba dalam keterangannya kepada merdeka.com di Jakarta, Jumat (11/11).
-
Apa yang menjadi fokus utama Menko Perekonomian dalam pengembangan industri hijau di Indonesia? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya. Termasuk mendorong kebijakan hilirisasi yang arahnya sejalan dengan tren pengembangan industri hijau tersebut.
-
Apa yang mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitar perkebunan kelapa sawit besar di Sumatra? Sehingga kehadiran perkebunan besar ini mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitarnya.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Kapan Hari Hutan Indonesia dideklarasikan? Kemudian, tahun 2020, bersama 140 lebih kolaborator dari berbagai lintas organisasi, dideklarasikan 7 Agustus sebagai peringatan Hari Hutan Indonesia.
-
Apa tugas utama Perlanja Sira dalam konteks perdagangan di Sumatra Utara? Peran Perlanja Sira begitu penting, pasalnya merekalah yang membawa barang-barang dagangan dari pedalaman menuju ke pesisir atau dermaga agar sampai ke tangan pedagang.
-
Bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi masalah kebakaran hutan dan perkebunan sawit? Diperlukannya peran dari pemerintah untuk membuat kebijakan yang bisa memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Serta tidak menyebabkan kerugian bagi penduduk dan alam. Sikap tegas dan kebijakan yang sesuai terhadap pelaku kejahatan dan kerusakan hutan. Serta pembuatan aturan dan ranah kerja yang jelas terhadap pengusaha perkebunan sawit sehingga semua bisa berjalan secara seimbang dan berkesinambungan.
Pendekatan tersebut menjadi fondasi dari program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang pertama diluncurkan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas tahun lalu. Program ini ditargetkan terbentuknya 500 DMPA sampai dengan tahun 2020.
DMPA merupakan program terpadu antara perusahaan dengan masyarakat lokal untuk bersama-sama mengembangkan potensi diri dalam memberi nilai tambah sosial ekonomi masyarakat sekitar sekaligus menjaga kelestarian lingkungan sekitar, salah satunya melalui kegiatan agroforestri.
Satu tahun setelah diluncurkan, 58 desa sudah menerima manfaat dari program DMPA dan 22 desa lainnya diharapkan akan menyusul jelang akhir tahun. Desa-desa penerima manfaat program DMPA dipilih berdasarkan jarak mereka dari konsesi, serta penilaian soal tingkat kerentanan mereka terhadap kebakaran hutan, deforestasi dan konflik atas sumber daya alam.
"Program ini mendukung dan sejalan dengan tujuan Pemerintah agar sektor industri berkontribusi dalam proyek percontohan pengembangan kelembagaan pencegahan kebakaran hutan, kebun, dan lahan. Melalui program DMPA, diharapkan dapat diperoleh pedoman praktik terbaik dan standar operasi dan prosedur yang bisa digunakan di desa-desa," jelasnya.
Ketika sebuah desa diberi program DMPA, pendapatan desa tersebut diharapkan naik 50-70 persen dalam kurun tiga tahun lewat berbagai kegiatan ekonomi yang terkait erat dengan potensi hutan alam. Dengan demikian, warga desa pun memiliki kepentingan langsung untuk melindungi hutan.
Proyek-proyek DMPA yang sudah berjalan sejauh ini termasuk ternak kambing, panen padi, budidaya sayuran, serta produksi biodiesel di Kalimantan Barat dengan menggunakan tanaman kemiri sunan. Proyek pengembangan biodiesel kemiri sunan ini diharapkan bisa memberi kontribusi pada program pemakaian mandatori biodiesel B15, selain juga menjadi komoditas ekspor.
"Warga desa adalah nadi dari segala upaya konservasi dan restorasi hutan – inilah yang perlu disadari di saat kita berusaha mewujudkan perjanjian menjadi langkah konkrit di ajang COP22. Pengalaman kita dengan DMPA menunjukkan bahwa program ini secara simultan menguntungkan warga desa, hutan dan operasional perusahaan," pungkasnya.
Baca juga:
Bos Bappenas beri penghargaan ke 3 unit bisnis APP Sinar Mas
Anak usaha Sinar Mas rogoh Rp 131 M bangun 500 desa peduli api
Produk tisu Sinar Mas bakal diberi label halal MUI
Ekspor ke AS, importir kertas ini raih penghargaan dari KJRI
APP Sinar Mas klaim proses produksinya ramah lingkungan
Perusahaan swasta bakal terlibat dalam pencegahan kebakaran hutan
Produksi kertas kerajinan APP capai 200 ton di 2015