Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya
Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya
Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 bps menjadi level 6,25 persen.
Menurut Ekonom BCA, David Sumual suku bunga acuan belum memberikan dampak terhadap kenaikan cicilan kredit perumahan rakyat (KPR) hingga cicilan lainnya.
David mengatakan, kenaikan suku bunga acuan belum diikuti oleh meningkatnya suku bunga lending.
"Kenaikan suku bunga BI rate belum tentu diikuti kenaikan suku bunga lending," kata David kepada merdeka.com, Rabu (24/4).
David menjelaskan Bank Indonesia telah menaikkan rate di 275 basis poin (bps), tetapi suku bunga lending untuk modal kerja dan kredit investasi hanya naik di level 100 hingga 200 bps.
Bahkan suku bunga kredit konsumsi masih tetap atau flat.
Sehingga, kenaikan suku bunga itu tidak memberikan kenaikan terhadap cicilan.
"BI rate sudah naik 275 bps tapi suku bunga lending untuk modal kerja dan kredit investasi hanya naik 100- 120. Suku bunga kredit konsumsi malah flat," terang David.
Selain kebijakan suku bunga, David mengatakan diterbitkan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk menjaga agar prospek pertumbuhan ekonomi terjaga.
Dia menyebut ada insentif KLM untuk beberapa sektor tertentu seperti yang terkait hilirisasi, perumahan, ekonomi kreatif, pariwisata dan lainnya.
Tak hanya itu, David melanjutkan Bank Indonesia kelihatannya ingin menjangkar inflasi di tengah tekanan kurs Rupiah yg melemah belakangan ini.
Dampaknya paling tidak stabilitas dan juga ekspektasi inflasi bisa terjaga.
"Sesuai ekspektasi. Bank Indonesia kelihatannya ingin menjangkar inflasi di tengah tekanan kurs rupiah yang melemah akhir-akhir ini,"
pungkas David.