Boenjamin Setiawan, Bangun Kalbe Farma dari Garasi Hingga Jadi Orang Terkaya di RI
Pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan meninggal dunia pada usia 90 tahun di Rumah Sakit (RS) Medistra. Boenjamin akan dimakamkan di San Diego Hill, Karawang pada Sabtu, 8 April 2023.
Pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan meninggal dunia pada usia 90 tahun di Rumah Sakit (RS) Medistra. Boenjamin akan dimakamkan di San Diego Hill, Karawang pada Sabtu, 8 April 2023.
Pria kelahiran 23 September 1933 ini merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Lebih dikenal dengan nama 'Dr. Boen', dia menduduki peringkat delapan dalam daftar orang terkaya di Indonesia yang dirilis Forbes. Dengan ini, Boenjamin Setiawan didapuk sebagai dokter terkaya di Indonesia yang memiliki harta USD 4,8 miliar.
-
Siapa yang terlibat dalam kolaborasi untuk membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC)? Selain itu, MIND ID melalui ANTAM melakukan kolaborasi bersama PLN dan Pertamina dalam membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC).
-
Dimana fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia diresmikan? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9).
-
Apa yang diproduksi oleh perusahaan kayu jati milik Belanda di Semarang itu? Perusahaan yang dulunya memproduksi kayu gelondongan itu kemudian mengubah hasil produksinya menjadi kayu yang siap olah.
-
Apa yang diungkapkan oleh Plt. Kepala BPOM tentang produk kosmetik dan obat herbal di Indonesia? “Indonesia memiliki banyak sekali produk obat-obatan herbal, suplemen kesehatan, maupun kosmetik yang bisa diproduksi dalam negeri dengan bahan baku lokal,” kata Rizka dikutip pada Minggu (4/8).
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
Kisahnya pun menjadi inspirasi untuk setiap orang. Bahkan, dia pernah mendpatkan penghargaan Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005 dari Warta Indonesia, dan Lifetime Achievement Award 2014 dari Tahir Foundation.
Mengutip dari berbagai sumber, Boenjamin merupakan anak yang lahir dari keluarga tukang kerupuk sederhana. Dia memulai pendidikan Sekolah Dasar di Tegal. Setelah tamat SD, dia pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan SMP dan SMA-nya.
Setelah lulus SMA, Boenjamin kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan lulus sebagai dokter pada 1958. Kemudian, dia dikirim ke University of California San Francisco Medical Center sebagai dosen muda bagian Farmakologi FKUI.
Sejak 1955-1986, dia menjabat sebagai dosen pengajar bagian Farmakologi FKU I. Boenjamin Setiawan lulus sebagai dokter dari Universitas Indonesia pada 1958. Dia memperoleh gelar Ph.D dari University of Californa San Francisco pada 1961.
Berbekal ilmunya, dia bersama 5 saudara lainnya, yakni Khow Lip Tjoen, Theresia Harsini Setiady, Khouw Lip Swan, Maria Karmila, dan Fransiscus Bing Aryantodi mendirikan Kalbe Farma dari sebuah garasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 10 September 1966.
Awalnya Kalbe menggarap obat-obat etikal (obat dengan resep dokter), dan berlanjut memproduksi obat-obat bebas (over the counter/OTC). Beberapa produk yang dikembangkan antara lain Promag, obat batuk Wood's, Neuralgin, Mixagrip, Komix, Extra Joss dan Prenagen.
Hingga akhirnya, Kalbe berkembang menjadi Kalbe Group yang terdiri dari beberapa lini, di antaranya farmasi, makanan kesehatan, bisnis pengepakan, distribusi, pergudangan, sarana riset modern, pendidikan (Kalbis Institute) dan rumah sakit.
Sementara itu, di pasar internasional, Kalbe Farma telah hadir di negara-negara ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor.
Sejak pendiriannya, Kalbe Farma menyadari pentingnya inovasi untuk mendukung pertumbuhan usaha. Alhasil, Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan dalam bidang formulasi obat generik dan mendukung peluncuran produk konsumen dan nutrisi yang inovatif.
Melalui aliansi strategis dengan mitra-mitra internasional, Kalbe telah merintis beberapa inisiatif riset dan pengembangan yang banyak terlibat dalam kegiatan riset mutakhir di bidang sistem penghantaran obat, obat kanker, sel punca dan bioteknologi.
Boenjamin Setiawan menjadi Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk sejak 1991-2008. Pada 2008, jabatannya di Kalbe digantikan oleh Bernadette Ruth Irawati Setiady, keponakan dari Dr. Wen. Pada 2013, majalah Forbes menobatkan Dr. Boen sebagai orang terkaya no. 7 di Indonesia.
(mdk/azz)