Bos Adaro klaim tak lakukan PHK meski harga batu bara ambruk
Boy juga mengaku mampu memberi kontribusi positif dalam pemasukan pajak.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi Thohir, mengklaim perusahaan yang dipimpinnya tidak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) meski perekonomian terpuruk. Menurutnya, jatuhnya harga batu bara di dunia membuat banyak perusahaan gulung tikar.
"Tidak banyak perusahaan nasional yang bertahan, tapi kami masih hidup, memberi kontribusi pajak, paling tidak karyawan kita tidak ada yang di PHK, dan kami masih dipilih pemegang saham dalam lima tahun ke depan," ujar pria yang akrab disapa Boy Thohir ini di Tempo Scan Tower, Jakarta, Senin (18/4).
Dia juga memuji kinerja perusahaannya yang masih mampu membagikan dividen ke pemegang saham tahun ini. Sebab, menurutnya, sejak 2011 sampai 2015 harga batu bara terus tertekan hingga berimbas pada kinerja perusahaan.
"Kondisi industri batu bara sangat sulit. Kalau saya hitung mulai 2011 kita sudah lewati 4 tahun berturut-turut. Alhamdulillah 2015 ini kami bersyukur dengan dukungan segenap karyawan Adaro berhasil melewati masa sulit bahkan membukukan profit dan membagikan dividen," tuturnya.
Boy melanjutkan, pihaknya juga mampu memberi kontribusi positif dalam pemasukan pajak. Sayangnya, Garibaldi tidak menyebut berapa kontribusi nilai yang diberikan pihaknya.
"Kita dapat penghargaan dari DJP, di kondisi sulit kami memberi kontribusi pajak yang signifikan," kata dia.
Baca juga:
Harga batu bara murah, laba 2015 Adaro anjlok Rp 390 miliar
Begini sibuknya pertambangan keruk puluhan juta ton batu bara
APBI sebut telah terjadi inkonsistensi penarikan PPN batubara
Batu bara di Penajam terbakar, puluhan warga sesak dan muntaber
Bikin polusi, pelabuhan bongkar muat batu bara di Cirebon disegel
Ini penjelasan lengkap PT Cipta Kridatama soal PHK 400 karyawan
Perusahaan tambang di Aceh bangkrut, 400 karyawan diberhentikan
-
Kapan produksi tambang batu bara di Sawahlunto meningkat? Pada tahun 1892, produksi tambang batu bara Sawahlunto meningkat hingga mencapai 48.000 ton.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Bagaimana PT Adaro Indonesia memulai usahanya di bidang pertambangan batubara? Dengan meningkatnya fokus pada batubara, pada tahun 1976 Departemen Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Selatan menjadi 8 blok batubara dan mengundang tender untuk blok-blok tersebut. Perusahaan Pemerintah Spanyol Enadimsa menawar Blok 8 di Kabupaten Tanjung Kalimantan Selatan, karena batu bara diketahui ada di kabupaten tersebut dari singkapan yang dipetakan oleh ahli geologi Belanda pada tahun 1930-an dan dari persimpangan di kedalaman sumur minyak yang dibor oleh Pertamina pada tahun 1960-an.
-
Bagaimana proses produksi sarung di pabrik tersebut? Seiring waktu, usaha tenun kecil ini terus berkembang. Kapasitas produksi dan jenis produk ditambah. Kini, selain memproduksi sarung tenun manual, pabrik ini juga membuat sarung tenun menggunakan Alat Tenun Mesin (ATM).
-
Bagaimana proses produksi tiang pancang di pabrik di Demak? Dalam sehari, pabrik tiang pancang di Demak ini mampu memproduksi sekitar 300 tiang pancang dengan panjang masing-masing 12 meter.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.