Bos Bulog prediksi impor beras 500.000 ton habiskan dana Rp 3,6 triliun
Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti memprediksi, impor beras nantinya membutuhkan dana sekitar Rp 3,6 triliun. Dana tersebut sudah termasuk harga beras, bea masuk, asuransi dan beberapa hal terkait lainnya yang memperlancar beras masuk ke dalam negeri.
Pemerintah secara resmi menunjuk Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengimpor beras sebesar 500.000 ton pada Februari 2018 mendatang. Impor tersebut dilakukan untuk mendukung ketersediaan cadangan beras dalam negeri.
Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti memprediksi, impor beras nantinya membutuhkan dana sekitar Rp 3,6 triliun. Dana tersebut sudah termasuk harga beras, bea masuk, asuransi dan beberapa hal terkait lainnya yang memperlancar beras masuk ke dalam negeri.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
BRImo apa? Melihat perubahan kebiasaan ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) pun berinovasi dengan memperkenalkan layanan perbankan digital BRImo yang diluncurkan pada 2019 lalu.
"Kalau hitung-hitungan saya, ambil kata 500.000 ton dengan harga international rice price, ditambah bea masuk, asuransi, surveyor, bongkar kuat, dan sebagainya ambil kata Rp 7.300, misalnya loh ini, tapi kan belum terjadi. Dikalikan 500.000 ton, kira-kira Rp 3,6 triliun," ujar Djarot di Hotel Aston, Cirebon, Selasa (16/1).
Djarot mengatakan, dana impor sebesar Rp 3,6 triliun diambil dari kas Bulog saat ini. Adapun posisi keuangan Bulog sebesar Rp 9,8 triliun, angka tersebut merupakan akumulasi dari kas Bulog dan kreditor pada beberapa hari yang lalu.
"Beberapa hari yang lalu posisi keuangan kami masih ada uang Rp 9,8 triliun. Artinya masih cukup uang kami. Dari kreditor juga itu tapi bukan supplier. Kami kreditor resmi," jelasnya.
Djarot menambahkan, proses impor tersebut dilakukan secara profesional atau business to business (B to B). Peserta yang mengikuti lelang diharuskan terdaftar sebagai asosiasi pengeskpor beras di negara negara yang telah ditunjuk.
"Kami prosesnya b to b, artinya hanya anggota asosasi di negara yang produsen beras yang boleh ikut tender. Dia daftar ke website nanti ada proses selanjutnya. Orang Indonesia enggak boleh ikut, kan dia di sini jadi tidak boleh," tandasnya.
Baca juga:
Bulog mulai buka pendaftaran tender untuk impor beras 500.000 ton
Resmi, Kemendag keluarkan izin impor beras 500.000 ton
Pemerintah siap impor beras, Jatim klaim stok masih surplus
Stok beras surplus, Pemkot Mataram tak setuju dengan impor beras
Wagub: Stok beras di Gorontalo berlimpah