Bulog Sebut Beras Bansos Tak Layak Konsumsi di Pandeglang Ada 10 Karung
Beras bantuan dalam kondisi bau busuk dan menggumpal diterima warga terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Beras Tak Layak konsumsi itu ada sebanyak 10 karung.
Beras bantuan dalam kondisi bau busuk dan menggumpal diterima warga terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Beras Tak Layak konsumsi itu ada sebanyak 10 karung.
Kepala Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Lebak-Pandeglang Muhammad Wahyudi mengatakan pihaknya telah mengganti beras yang tidak layak konsumsi tersebut. Dia mengatakan kerusakan beras tersebut disebakan terkena hujan saat bongkar muat beras.
-
Apa saja ragam bantuan dalam Bansos PKH? Besaran Bansos PKH 1. Ibu hamil/nifas: Rp750.000/tahap atau Rp3.000.000/tahun2. Anak usia dini 0-6 tahun: Rp750.000/tahap atau Rp3.000.000/tahun3. Pendidikan anak SD/sederajat: Rp225.000/tahap atau Rp900.000/tahun4. Pendidikan anak SMP/sederajat: Rp375.000/tahap atau Rp1.500.000/tahun 4. Pendidikan anak SMA/sederajat: Rp500.000/tahap atau Rp2.000.000/tahun 5. Penyandang disabilitas berat: Rp600.000/tahap atau Rp2.400.000/tahun 7. Lanjut usia: Rp600.000/tahap atau Rp2.400.000/tahun
-
Siapa saja yang bisa mendapatkan Bansos PKH? Adapun beberapoa kriteria penerima Bansos PKH, yaiitu ibu hamil, memiliki anak balita atau anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan SD, atau anak sekolah usia 15 sampai 18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar sembilan tahun.
-
Apa itu Babancong? Babancong jadi bangunan bersejarah khas Garut. Kisah Bangunan Babancong, Jadi Podium Bersejarah Khas Garut Warisan sejarah banyak macamnya. Ada yang berupa tradisi, kuliner sampai bangunan seperti Babancong. Mendengar namanya, mungkin sedikit asing di telinga. Namun jangan salah, jika sebenarnya Babancong menjadi ikon khas Kabupaten Garut.
-
Apa itu Babangkongan? Babangkongan sendiri menurut bahasa Sunda memiliki arti menyerupai katak. Ini berasal dari kata bangkong yang berarti katak sawah.
-
Apa itu Kue Bongko? Makanan ini begitu digemari dan diburu oleh banyak masyarakat Minangkabau sebagai menu untuk berbuka puasa. Kue ini biasa dijumpai di Kabupaten Agam dan Kabupaten Limapuluh Kota.
-
Apa yang dikeluhkan KTNA tentang kinerja Bulog? Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengkritisi kinerja Perum Bulog yang menurutnya tidak optimal dalam menyerap gabah petan saat panen raya awal 2024. Kata dia, Bulog justru kalah bersaing dengan pedagang beras dalam membeli gabah petani, dan nampak mengandalkan impor dalam pengadaan cadangan beras.
"Sudah diganti Pak. Kena hujan saat pembongkaran Pak. Yang rusak sekitar 10 karung Pak," ujar Muhamad Wahyudi, saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (7/8).
Untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan beras akibat terkena hujan, Wahyudi sudah berkoordinasi ke pihak pengangkut untuk lebih memperhatikan terpal, karena sering hujan.
"Kami sudah koordinasikan ke pengangkut untuk lebih memperhatikan terpal karena sering hujan," jelasnya.
Penjelasan Bulog
Warga terdampak Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, menerima beras bantuan tidak layak konsumsi. Beras yang didapat warga berwarna kuning dan kotor. Beras bantuan tersebut dari Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia Kabupaten Pandeglang.
Menanggapi itu, Perum Bulog memastikan kasus beras yang menggumpal di Pandeglang Selasa lalu (3/8) akan mendapatkan beras pengganti dengan kualitas baik. Seluruh beras bantuan PPKM yang ada di kantor kelurahan Pandeglang juga sudah ditarik dan diganti seluruhnya.
“Begitu ada informasi beras yang menggumpal, kami segera melakukan pengecekan dan memutuskan menarik dan menggantinya hari itu juga. Sekaligus memastikan bahwa pengiriman beras bantuan PPKM tetap harus berjalan lancar, dan sampai ke tangan warga penerima dengan kondisi baik," kata Kabag Humas Perum BULOG Tomi Wijaya di Jakarta Kamis (5/8).
Tomi menjelaskan insiden beras menggumpal tersebut terjadi akibat hujan yang turun saat proses pembongkaran beras di lokasi kantor kelurahan Pandeglang pada Selasa (3/8) lalu. Akibatnya ada beberapa karung kemasan 10 kilogram beras terkena siraman hujan sehingga sebagian isi karung berasnya pun menggumpal.
Tomi menegaskan pihak Bulog tidak memiliki niatan sama sekali untuk mengecewakan warga. Kejadian tersebut merupakan insiden yang tidak diinginkan siapapun termasuk BULOG.
"Kami juga memohon maaf kalau sempat muncul kekhawatiran warga,” katanya.
Dia memastikan penggantian beras tersebut diterima dengan baik oleh warga penerima bantuan. Beras pengganti untuk warga langsung diambil dari Gudang Bulog.
“Sesuai hasil penelusuran dan laporan yang kami terima, beras pengganti langsung didatangkan dari gudang BULOG," kata dia.
Sementra itu beras bantuan PPKM lainnnya sudah diterima dengan baik oleh warga. Manajemen BULOG kata Tomi sudah mengaktifkan peran tim monitoring dan evaluasi yang memang sengaja dibentuk untuk menyelesaikan kejadian sejenis.
(mdk/did)