Dibuka Menguat, IHSG Diperkirakan Rawan Terkoreksi Hari Ini
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan rawan terkoreksi seiring minimnya katalis positif. IHSG dibuka menguat 2,08 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.114,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,98 poin atau 0,11 persen ke posisi 872,36.
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan rawan terkoreksi seiring minimnya katalis positif. IHSG dibuka menguat 2,08 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.114,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,98 poin atau 0,11 persen ke posisi 872,36.
"Tekanan yang melanda pergerakan bursa global, membuat IHSG rawan terkoreksi di tengah minimnya sentimen positif yang dapat mendorong bursa untuk bergerak ke atas," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (8/9).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
Dari domestik, para pelaku pasar juga akan mencermati rilis data ekonomi indeks keyakinan konsumen yang akan dirilis pada pagi ini. Pada perdagangan semalam, bursa saham AS ditutup dengan kecenderungan melemah setelah sehari sebelumnya libur.
Para pelaku pasar masih mencermati seberapa besar perkembangan varian delta COVID-19 akan mempengaruhi ekonomi AS, di tengah adanya potensi stimulus ekonomi dari The Fed akan mulai dikurangi sebelum 2021 berakhir. Selain itu, adanya spekulasi tentang Uni Eropa yang juga akan segera mengurangi stimulus perekonomian menjadi pembeban pergerakan bursa saham.
Dari pasar komoditas, harga-harga komoditas utama bergerak dengan kecenderungan melemah. Harga minyak Brent dan WTI turun, sedangkan batubara juga turut tertekan. Sedangkan emas, nikel, tembaga, dan timah melemah, namun CPO berhasil menguat.
Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 pada Senin (7/9) bertambah 7.201 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,14 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 683 kasus sehingga totalnya mencapai 137.156 kasus. Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 14.159 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,86 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 138.630 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 68,21 juta orang dan vaksin dosis kedua 39,17 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 139,32 poin atau 0,47 persen ke 30.055,46, indeks Hang Seng naik 179,22 poin atau 0,68 persen ke 26.532,85, dan indeks Straits Times terkoreksi 24,03 poin atau 0,77 persen ke 3.084,5.
Baca juga:
IHSG Diprediksi Lebih Bergairah di Akhir 2021
IHSG Dibuka Menguat, 8 Saham Emiten Ini Bisa Jadi Rekomendasi Investasi
IHSG Bergerak Menguat, 7 Saham ini Laik Dibeli
IHSG Dibuka Menguat, 8 Saham Ini Bisa jadi Pilihan Beli Investor
IHSG Dibuka Merah, 9 Saham Ini Laik jadi Pilihan Beli
IHSG Dibuka Merah, 8 Saham Ini Bisa jadi Pilihan Beli