Ekonomi Indonesia dibayangi defisit neraca transaksi berjalan
Persoalan ini masih akan membayangi kondisi ekonomi Indonesia 2-3 tahun ke depan.
Hingga beberapa tahun ke depan, Indonesia masih akan menghadapi persoalan pada neraca berjalan atau current account. Tahun lalu, persoalan ini membuat pertumbuhan ekonomi nasional melambat.
Kepala Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menuturkan, persoalan defisit neraca berjalan masih akan menjadi permasalahan Indonesia setidaknya dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun mendatang.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Apa tugas utama Perlanja Sira dalam konteks perdagangan di Sumatra Utara? Peran Perlanja Sira begitu penting, pasalnya merekalah yang membawa barang-barang dagangan dari pedalaman menuju ke pesisir atau dermaga agar sampai ke tangan pedagang.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
Kondisi ini membuat investor memilih menunggu (wait and see) sebelum memutuskan berinvestasi di Indonesia. Investor menanti keseriusan pemerintah mengatasi persoalan defisit transaksi berjalan.
Menurut Fauzi, untuk mengatasi persoalan defisit neraca berjalan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Langkah paling strategis, menaikkan harga Bahan Bakar Bersubsidi. "Tapi sepertinya langkah tersebut tidak mungkin dilakukan tahun ini," kata Fauzi di Hotel JW Marriott, Jakarta, Senin (27/1).
Strategi lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan defisit neraca berjalan adalah dari sisi makro prudential. Salah satunya kebijakan Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate.
"BI Rate bisa naik lagi sekitar 50 basis poin di semester I tahun ini. Nasabah kami malah menilai BI Rate akan ada di kisaran 8-8,5 persen," papar Fauzi.
Menurut Fauzi, kebijakan menaikkan BI Rate lebih mungkin dilaksanakan untuk mengurangi defisit neraca berjalan melalui pengetatan impor, terutama migas. Dengan kenaikan BI Rate, maka laju pertumbuhan ekonomi bisa ditekan lantaran kebijakan tersebut memukul hampir semua sektor di Indonesia.
(mdk/noe)