Fakta menarik usai iklan hoax penjualan Mal Senayan City Rp 5,5 triliun
Dalam iklan tersebut, tertulis secara rinci luas wilayah Senayan City. Rinciannya, bangunan bertingkat dengan luas tanah 48.000 meter persegi dan luas bangunan 287.639 meter persegi.
Situs jual beli properti, rumah123.com memasang iklan penjualan pusat perbelanjaan Mall Senayan City seharga Rp 5,5 triliun. Iklan tersebut dipasang sejak 24 Agustus 2017.
Menanggapi iklan tersebut, CEO Senayan City Veri Y. Setiady mengatakan iklan yang tercantum dalam situs tersebut tidak benar. Dia menjelaskan Senayan City dibangun dengan status BOT (Built - Operated - Transfered) selama 35 tahun.
-
Bagaimana prasasti daftar belanjaan ini ditulis? Prasasti ini, yang berasal dari abad ke-15 SM, ditulisi dengan bentuk huruf paku bahasa Akkadia, sebuah bahasa Semitik Timur yang punah dan pernah digunakan di Mesopotamia kuno.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan Pemilu Proporsional Tertutup diterapkan di Indonesia? Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sistem pemilihan yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, namun tak bisa memilih wakil rakyat secara personal. Sistem ini sempat dianut oleh Indonesia antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Apa yang diklaim oleh informasi yang viral di media sosial mengenai Pertalite? Viral di media sosial yang mengeklaim bahwa mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina. Berikut narasinya: "Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi."
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
Menurutnya, manajemen Senayan City secara kontinyu meningkatkan kinerja pelayanan ini hingga masa BOT berakhir, untuk diserahkan kepada pengelola kawasan Senayan yaitu Gelora Bung Karno.
"Dengan ini kami menyatakan bahwa pemberitaan tersebut adalah tidak benar. Kami senang memperoleh kepercayaan dari pemerintah untuk mengelola sebagian area di kawasan Senayan ini dan terus mengembangkannya untuk menjadi pusat belanja kelas dunia yang menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Dibawah pengelolaan yang tepat, kami yakin Senayan City akan terus berkembang menjadi pusat belanja favorit tidak hanya di Indonesia tetapi hingga ke Asia," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/9).
Dalam iklan tersebut, tertulis secara rinci luas wilayah Senayan City. Rinciannya, bangunan bertingkat dengan luas tanah 48.000 meter persegi dan luas bangunan 287.639 meter persegi.
Luas bangunan tersebut terdiri dari 127.159 meter persegi area perbelanjaan, 19.900 meter persegi area hotel, 18.386 meter persegi area apartemen dan 21.524 meter persegi area perkantoran termasuk juga tiga lantai bawah tanah yang total luasnya mencapai 100.670 meter persegi.
Usai iklan hoax tersebut beredar dan diberitakan media, terungkap beberapa fakta menarik dari pengiklan maupun Senayan City. Berikut rinciannya.
Berawal dari pesan Whatsapp
Marketing Associate Century 21 Metro, Syafa mengakui iklan tentang penjualan Mal Senayan City (Sency) seharga Rp 5,5 triliun yang dibuatnya merupakan sebuah kelalaian pribadi.
Syafa mengungkapkan, awal mula dia bisa mengiklankan salah satu mal besar di Jakarta itu karena adanya informasi dari sumber di pesan Whatsapp. Pesan Whatsapp itu dia dapat secara pribadi.
"Perihal kenapa saya bisa mengiklankan data ini, atau informasi ini. Itu awalnya adalah saya mendapatkan informasi dari salah satu sumber dari media whatsapp atau pesan whatsapp," ujarnya, saat jumpa pers di Demang Resto, Jakarta, Jumat (29/9).
Lanjutnya, setelah dicek ternyata informasi mengenai penjualan tersebut juga tersebar di grup Whatsapp agen penjualan yang lain.
Kemudian setelah informasi itu tidak benar, pihak Centuryi 21 langsung minta penjelasan kepada sumber yang telah menyebarkan kabar tersebut. "Yang untuk sumbernya kami sedang koordinasi dengan century 21 perihal sejauh mana akar sumbernya. Itu kami sedang koordinasikan," jelasnya.
Menurutnya, iklan penjualan tersebut tidak hanya dibuat oleh Century akan tetapi agen lainnya pun turut mengiklankan. "Setau saya sebelumnya untuk iklan ini sudah ada beberapa agen pun yang mengiklankan," tandasnya.
Tak mau sebut sumber yang sebarkan info
Marketing Associate Century21 Metro Syafa mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan sumber yang pertama kali menginformasikan di pesan Whatsapp bahwa Mal Senayan City (Sency) akan dijual. Namun, Syafa enggan membeberkan siapa sumber tersebut.
"Takut ada salah paham dan miss lagi di situ. Jadi saya harus koordinasi dulu, membantu untuk koordinasi hal tersebut," kata Syafa di Demang Resto, Jakarta, Jumat (29/9).
Dia menjelaskan, pertama kali mendapatkan informasi tersebut pada April 2017. Saat itu, dia mengaku masih baru menjadi tim pemasaran di Century 21. Kemudian, pada Mei-Juli, Syafa mulai belajar bekerja sama dengan beberapa iklan untuk memasarkan properti yang dijualnya.
"Setelah saya lihat, di beberapa grup yang saya punya, ada list yang dipasarkan. Kembali saya tanyakan ke beberapa rekan, dan mengatakan bahwa itu (Sency) dijual," katanya.
Syafa mengaku mencari peluang baru dalam upaya mengiklankan penjualan Mal Senayan City. Namun, setelah dicek ternyata informasi itu tidak valid. Karena sudah terpasang di situs penjualan online, syafa pun dihubungi para pembeli.
"Ada yang konfirmasi ke saya Mal Sency dijual, saya langsung bilang tidak. Dari satu info atau sumber yang saya dapat, itu saya langsung bilang tidak," tegasnya.
Minta maaf ke Senayan City
Situs jual beli properti, rumah123.com memasang iklan penjualan pusat perbelanjaan Mall Senayan City seharga Rp 5,5 triliun. Iklan tersebut dipasang sejak 24 Agustus 2017 melalui agen penjualan Century 21 Metro. Ternyata iklan yang dibuat oleh Marketing Associate Century 21 Metro atas nama Syafa ternyata tidak benar.
Syafa mengaku, bahwa iklan yang dibuatnya itu murni kelalaian pribadi. Oleh karena itu dia meminta maaf kepada PT Manggala atau Senayan City atas iklan tersebut.
"Saya tidak memiliki tendensi apapun atas iklan tersebut. Saya memasang iklan tersebut karena naluri sebagai marketing. Namun ternyata saya memiliki info yang tidak valid dan tidak benar, dan kelalaian saya pribadi," kata Syafa dalam jumpa pers di Demang Resto, Jakarta, Jumat (29/9).
Atas kejadian itu, Syafa mengaku telah mendatangi pihak Sency untuk meminta maaf. Pihak Sency pun secara kooperatif menyambut itikad baik itu dengan meminta segera mengklarifikasi iklan tersebut.
"Di samping itu, saya meminta maaf ke Century 21 Indonesia dan Metro di mana tempat saya bernaung. Karena keteledoran saya, nama century terbawa," jelasnya.
Disomasi Senayan City
Vice Principal Century 21 Metro Yohan Yan menjelaskan, usai kejadian iklan penjualan Mal Senayan City (Sency) di sebuah situs properti beberapa hari lalu, dia langsung berinisiatif mendatangi pihak Sency. Century 21 sendiri adalah agen penjualan yang mengiklankan Mal Sency. Dia menjelaskan kronologi mengenai iklan tersebut yang dibuat oleh Marketing Associate Century 21 Metro, Syafa.
"Kami menceritakan tentang kronologis sebelumnya dan mereka pun juga mengerti posisi kami. Sebenarnya memang perlu diketahui iklan itu bukan kami ada pihak-pihak atau agen-agen lain yang mengiklankan memang kebetulan kami yang terkena," ujar Yohan, di Demang Resto, Jakarta, Jumat (29/9).
Lanjutnya, pihak Sency pun menyambut baik kedatangan Century 21 Metro. Namun mereka melayangkan somasi yang isinya meminta tiga hal yaitu klarifikasi di media online, melakukan konferensi pers dan ketiga klarifikasi ke media cetak.
"Yang ketiga perihal klarifikasi di media cetak tapi belum kami lakukan karena ini memang awal mulanya berita ini sumbernya media online bukan cetak," jelasnya.
(mdk/idr)