Fakta Pengangguran RI, Menurun Sejak 2015 Tapi Jumlah Terus Bertambah
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis tingkat pengangguran di Indonesia. Tercatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia pada Agustus 2019 adalah sebesar 5,28 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis tingkat pengangguran di Indonesia. Tercatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia pada Agustus 2019 adalah sebesar 5,28 persen.
Angka TPT pada perempuan lebih rendah sebesar 5,23 persen dibandingkan dengan laki-laki sebesar 5,31 persen. Penurunan TPT tahun lalu pada perempuan sebesar 0,03 persen poin lebih rendah juga dibandingkan dengan laki-laki sebesar 0,09 persen poin.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Di mana PPS berkedudukan? PPS dibentuk untuk menyelenggarakan Pemilu di kelurahan atau desa. Oleh karena itu, PPS berkedudukan di kelurahan atau desa.
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
Angka ini dinilai terus menurun sejak 2015. Meski demikian, jumlah pengangguran justru meningkat. Berikut fakta-fakta pengangguran di Indonesia.
Turun Sejak 2015
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, angka pengangguran pada Agustus 2019 ini terus mengalami penurunan sejak 2015. Pada Agustus 2018, tingkat pengangguran Indonesia mencapai 5,34 persen.
"TPT merupakan indikator untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. TPT mengalami penurunan dari Agustus 2015 sampai periode Agustus 2019 sebesar 0,90 persen poin," kata Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Selasa (5/11).
Jumlah Pengangguran dari SMK Tertinggi
BPS mencatat, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan angka tertinggi sebesar 10,42 persen di antara jenjang pendidikan lain. Untuk TPT terendah adalah jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebesar 2,41 persen.
"Sedangkan untuk tren TPT menurut kelompok umur mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak Agustus 2015 sampai Agustus 2019 sebesar 0,01 sampai 4 persen poin," jelas Suhariyanto.
Semakin tinggi usia maka TPT cenderung menurun. Pada Agustus 2019 kelompok umur muda (15-24) memiliki angka tertinggi sebesar 18,62 persen. Angka TPT terendah adalah usia lansia sebesar 0,66 persen.
Jumlah Pengangguran Naik 50.000 orang
Meski menurun, jumlah pengangguran pada Agustus 2019 sebesar 7,05 juta orang. Angka ini naik sebesar 50.000 orang dari tahun lalu di periode yang sama mencapai 7 juta orang.
Sementara, 126,51 juta orang adalah penduduk bekerja. Di mana, jumlah angkatan kerja adalah 133,56 juta orang. Jumlah angkatan kerja ini naik sebesar 2,55 juta orang.
TPAK Agustus 2019 tercatat 67,49 persen, meningkat sebesar 0,23 persen poin dibanding Agustus 2018. Sejak Agustus 2015 sampai Agustus 2019, TPAK mengalami peningkatan sebesar 1,73 persen poin. Dengan adanya peningkatan TPAK ini maka terdapat indikasi potensi ekonomi dari sisi pasokan tenaga kerja yang meningkat.
"Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki pada Agustus 2019 sebesar 83,13 persen. Sedangkan untuk TPAK perempuan sebesar 51,89 persen."
Pengangguran Terbanyak dari Banten
BPS mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Banten pada Agustus 2019 adalah sebesar 8,11 persen. Angka tersebut menjadikan Provinsi Banten menempati posisi tertinggi angka pengangguran di Indonesia.
Angka tersebut juga lebih tinggi dari angka nasional sebesar 5,28 persen. Meski demikian, angka pengangguran Banten tersebut menurun dibandingkan dengan keadaan Agustus 2018 sebesar 11,52 persen.
Kepala BPS Provinsi Banten, Adhi Wiriana mengatakan, Banten masih tertinggal dengan provinsi lain dalam menanggulangi persoalan pengangguran terbukti menduduki peringkat pertama angka pengangguran se Indonesia, diikuti Provinsi Jawa Barat sebesar 7,99 persen dan Maluku sebesar 7,08 persen. Sedangkan Provinsi Bali menjadi daerah paling rendah angka pengangguran di Indonesia sebesar 1,52 persen.
"Jadi ternyata (Banten) kurang canggih dari provinsi lain karena kita terbesar se Indonesia dari 34 provinsi. Kita nomor 1 Pengangguran masih lebih tinggi dari angka nasional kedua Jawa Barat," kata Adhi saat konferensi pers di kantor BPS Banten, Selasa (5/11).
(mdk/azz)