Telah Impor 13.000 Ton Daging Kerbau India, Bulog Jamin Bebas Virus Corona
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, pihaknya telah menyimpan stok daging kerbau impor asal India sebesar 13.000 ton. Pasokan tersebut nantinya akan disalurkan untuk menjaga ketersediaan jelang Lebaran 2021.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, pihaknya telah menyimpan stok daging kerbau impor asal India sebesar 13.000 ton. Pasokan tersebut nantinya akan disalurkan untuk menjaga ketersediaan jelang Lebaran 2021.
Pria yang akrab disapa Buwas ini menyatakan stok daging kerbau tersebut aman untuk dikonsumsi. Pernyataan itu dikeluarkannya guna menjawab kekhawatiran, sebab India tengah diterjang gelombang ketiga pandemi Covid-19.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
-
Apa itu daging kecap? Sebab, daging kecap adalah makanan bercita rasa lezat dan mampu menggugah selera. Makanan ini terbuat dari daging sapi yang cenderung mudah diolah menjadi banyak menu lauk sederhana. Walau dengan menggunakan bumbu kecap, daging sapi bisa disulap menjadi hidangan yang menggigit lidah. Salah satunya adalah daging kecap.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Apa yang dilakukan Bulog di Pasar Johar Karawang? Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dalam keterangannya menegaskan, pihaknyasudah menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 200 hingga 300 ton per hari ke Pasar Johar Karawang.
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal? Pada 22 November 2022, ia tutup usia di usia 58 tahun.
-
Kenapa daging kambing punya bau yang menyengat? Selain dari segi ukuran, daging kambing memiliki beberapa perbedaan mencolok dibandingkan daging lainnya, seperti tekstur dan aroma.Daging kambing mempunyai bau khas yang sayangnya cukup menyengat, yaitu bau prengus. Inilah yang menyebabkan beberapa orang enggan memasak daging kambing.
"Sementara yang sudah kita kelas dalam penjualan sebesar 13.000 ton. Relatif aman. Pengiriman di sana sudah sesuai standar, kemudian tiba di sini cek, jadi harus aman," ujarnya dalam sesi konferensi pers di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Senin (26/4).
Buwas menyampaikan, sebanyak 13.000 ton daging kerbau tersebut telah didatangkan sebelum India terkena wabah lanjutan pandemi Covid-19. "Kenapa harus India, karena yang ada memang di India. Tapi tetap ada prosedurnya, termasuk halal dan syarat-syarat penyakit. Ini sudah jadi komitmen kontrak kita," kata Buwas.
Penugasan Impor Sejak 2016
Dia menceritakan, Perum Bulog telah mendapat penugasan impor daging kerbau dari India sejak 2016 lalu. Pada saat itu, Bulog mendapat penugasan tunggal untuk mengimpor 100.000 ton daging kerbau.
Namun jumlah stok impornya kemudian mulai mengerucut menjadi 80.000 ton pada 2021 ini. "Pada 2016 itu kita dapat kuota 100 ribu ton, 2017 100 ribu ton, 2018 100 ribu ton. Tapi evaluasi kita bahwa pasar yang sesungguhnya kebutuhan pasar kita hanya 80 ribu ton. Itu untuk penugasan, bukan keinginan Bulog, sesuai kebutuhan masyarakat 80 ribu. Jadi pada 2021 ini 80 ribu ton saja," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com