Indonesia ajak China kerja sama teknologi pengolahan batu bara
Ekspor batu bara Indonesia ke China sudah mencakup 40 persen dari total impor batu bara China.
Indonesia mengajak China untuk bekerja sama mengembangkan teknologi pengolahan batu bara demi kelangsungan ekspor batu bara ke negara itu. Saat ini pemerintah tengah mempersiapkan pengolahan batu bara di dalam negeri.
"Kita sampaikan kepada mereka kerjasama teknologi itu memiliki prospek yang bagus, terutama dari segi bisnis," kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Marzan Aziz Iskandar di sela membuka Indonesia-China Coal Summit di Nusa Dua, Bali, Selasa (19/3).
-
Bagaimana PT Adaro Indonesia memulai usahanya di bidang pertambangan batubara? Dengan meningkatnya fokus pada batubara, pada tahun 1976 Departemen Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Selatan menjadi 8 blok batubara dan mengundang tender untuk blok-blok tersebut. Perusahaan Pemerintah Spanyol Enadimsa menawar Blok 8 di Kabupaten Tanjung Kalimantan Selatan, karena batu bara diketahui ada di kabupaten tersebut dari singkapan yang dipetakan oleh ahli geologi Belanda pada tahun 1930-an dan dari persimpangan di kedalaman sumur minyak yang dibor oleh Pertamina pada tahun 1960-an.
-
Kapan produksi tambang batu bara di Sawahlunto meningkat? Pada tahun 1892, produksi tambang batu bara Sawahlunto meningkat hingga mencapai 48.000 ton.
-
Bagaimana proses terbentuknya minyak bumi? Akhirnya, setelah jutaan tahun berada dalam lingkungan yang bertekanan tinggi dan rendah oksigen, ganggang dan plankton mengalami perubahan wujud menjadi cairan minyak hitam yang lengket.
-
Apa yang dimaksud dengan proses produksi? Proses produksi adalah sebuah kegiatan industri atau kegiatan manufaktur yang dimulai dengan cara mengangkut bahan mentah dari inventaris pabrik, ke titik kerja pabrik dan diakhiri dengan pengangkutan produk jadi ke tempat penyimpanan pertama.
-
Apa yang dimaksud dengan batuan? Batuan merupakan kumpulan mineral. Mineral adalah kristal tunggal yang terdiri dari unsur-unsur seperti silikon, oksigen dan karbon.
Menurut dia, sekitar 60 persen batu bara yang diproduksi dari eksplorasi Indonesia masih berupa batu bara muda atau browncoal sehingga kualitasnya kurang bagus. Untuk bisa menaikkan kalori batu bara tersebut, dibutuhkan teknologi baru.
Dia mencontohkan, satu unit teknologi dibutuhkan investasi senilai USD 35 juta untuk bisa menghasilkan 800.000 ton batu bara per tahun. "Belum teknologi lainnya untuk mengkonversi batu bara menjadi gas, pencairan batu bara dan lainnya," imbuh dia.
Ekspor batu bara Indonesia ke China telah memenuhi 40 persen kebutuhan impor batu bara negara Tirai Bambu tersebut.
Diprediksi ekspor batu bara Indonesia akan terus meningkat di masa mendatang. Perkiraan itu terutama dipicu oleh tingginya permintaan batu bara China sekitar 4,5 miliar ton pada 2020.
"Produksi batu bara Indonesia mencapai 500 miliar ton pada 2020 dan diprediksikan akan tetap menjadi leader dalam perdagangan batu bara dunia hingga 10 tahun mendatang," kata Tri Marjoko, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perdagangan.
Ketua Kehormatan China Coal Transport and Distribution Association (CCTD) Liu Caiying mengatakan, China dan Indonesia sama-sama merupakan pemain penting karena sebagai produsen sekaligus konsumen besar batu bara. "Stabilitas supply dan demand tetap harus dijaga," katanya.
(mdk/rin)