Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali
Arsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Arsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia sekarang didorong pelemahan yang sedang dialami banyak negara maju. Hal ini tidak terlepas dari konflik geopolitik hingga krisis ekonomi. "Jadi ketika ekonomi global melemah, dampak yang dirasakan ekonomi Indonesia masih relatif kecil," kata Arsjad dalam acara Forum Sinergi BUMN-Swasta di The Ritz Carlton Jakarta, Pacific Place, Senin (14/8)
- Menteri yang Mendukung Tak Masuk TPN Ganjar-Mahfud, Hanya Dewan Pengarah
- Rieke Diah Pitaloka: Laju Indonesia Berjuang Bersama Ganjar-Mahfud
- Indonesia Jadi Penyumbang Sampah Makanan Terbesar se-ASEAN, Kerugian Ekonomi Capai Rp551 T
- Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga
Namun, Arsjad mengingatkan sebenarnya ekonomi Indonesia terlihat baik di tengah krisis global.
Sebab Indonesia belum sepenuhnya terintegrasi dengan ekonomi global. "Tapi sebaliknya, ketika ekonomi global mulai membaik, negara seperti Indonesia tentu tidak akan menikmati dampaknya seperti negara-negara berkembang lainnya," ujarnya.
"Yang ada, Indonesia akan kembali tertinggal dalam persaingan global jika di lapangan tidak melakukan sesuatu," tegas Arsjad.
Arsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah.
Atau, masih dalam kondisi untuk mencari peluang menjadi advance country.
"Jadi kita masih mempunyai tantangan untuk keluar dari middle income trap," imbuh dia.
Padahal, Arsjad menambahkan, negara maupun sektor swasta punya cita-cita bersama menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi terbesar nomor empat dunia pada 2045.
"Untuk mencapai cita-ini, kita butuh kerjasama semua pihak, termasuk BUMN dan juga pelaku swasta dalam mendorong ekonomi nasional. Yang kita perlukan adalah gotong royong bersama," pungkas Arsjad.
Sumber: Liputan6.com
Reporter : Maulandy Rizki Bayu Kencana