Indonesia Siap Sasar Pasar Non Tradisional Chile
Produk utama Indonesia yang diekspor ke Chili meliputi mineral, tembaga, produk kimia, suku cadang otomotif,
Produk utama Indonesia yang diekspor ke Chili meliputi mineral, tembaga, produk kimia, suku cadang otomotif,
- Sambal Asal Garut Ini Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Ini Keistimewaannya
- 40 Pantun Teka Teki Lucu dan Jawabannya, Bikin Mikir & Cocok Sebagai Hiburan
- Mengintip Produksi Cincau Hitam di Pacitan, Dimasak secara Tradisional tanpa Pengawet Cocok untuk Buka Puasa
- 30 Pantun Teka Teki dan Jawabannya Lucu Bikin Ngakak, Bisa Dilontarkan Saat Kumpul Bareng
Indonesia Siap Sasar Pasar Non Tradisional Chile
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menjalin perundingan kerjasama perdagangan dengan Chili melalui Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) guna meningkatkan potensi dan peluang memasuki pasar non-tradisional.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga mengatakan perundingan perjanjian investasi tersebut adalah sebuah peluang yang cukup menguntungkan bagi Indonesia, apalagi Chili negara kawasan Amerika Latin pertama yang menjalin perjanjian kemitraan dengan RI.
"Jadi ini adalah sesuatu yang kami kerjakan bersama dan kita tahu bahwa Chile juga akan sangat fokus pada perdagangan dan investasi. Investasinya ada, sudah meningkat dan saya cukup yakin bahwa hal itu akan terjadi. Saya kira tidak hanya meningkat, tapi juga akan diperluas ke lebih banyak bidang perdagangan dan investasi," kata Jerry dalam acara Penandatangan Perjanjian IC-CEPA, Jakarta, Kamis (13/6).
Jerry menyebut investasi antara kedua negara mengalami peningkatan dari 160 persen menjadi 280 persen.
Bahkan berdasarkan catatan Kemendag neraca perdagangan antara Indonesia dan RI pada 2023 tembus sebesar USD139,21 juta.
Adapun investasi besar, yakni di sektor jasa, pariwisata, perhotelan, hotel, perumahan, dan sebagainya.
Sementara berdasarkan data terbaru, produk utama Indonesia yang di ekspor ke Chili meliputi mineral, tembaga, produk kimia, suku cadang otomotif, suku cadang elektronik, minyak kelapa sawit hingga alas kaki.
"Diharapkan dengan penerapan CEPA dan perluasan CEPA untuk investasi perdagangan dan jasa, dan khususnya atas dasar perdagangan, digitalisasi, dan sebagainya. Kita dapat memperluas perjanjian ini semaksimal mungkin," tutur Jerry
Dalam kesempatan yang sama, Wakil menteri hubungan ekonomi internasional Chili, Claudia Sanhueza menyampaikan Chili adalah negara pertama yang menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia.
Claudia menyatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan perekonomian terkuat di kawasan ASEAN. Sehingga ia menilai kedua negara ini merupakan mitra yang kuat untuk menjalin kerjasama.
"Kami datang ke sini, berjam-jam, berkilo-kilometer jauhnya, untuk memperkuat hubungan kami, hubungan ekonomi kami. Kami telah menandatangani perjanjian perdagangan ini, namun kami juga bekerja sama dalam memperdalam hubungan ekonomi ini, dalam kepentingan yang relevan dengan jasa dan investasi," tutur Claudia.
Menurutnya investasi penting bagi perekonomian, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat antara kedua negara ini. Sehingga pihaknya akan terus berupaya melakukan investasi untuk mencapai perekonomian yang lebih maju dan kuat.
"Secara umum, hubungan antara Indonesia dan Chili ini penting, tidak hanya bagi sektor ekonomi yang benar-benar mendapat manfaat dari interaksi ini, mulai dari perdagangan dan investasi, namun kita juga perlu mempertimbangkan bahwa kita berada dalam konteks internasional yang memicu pentingnya perdagangan antara Indonesia dan Chili," tutup Claudia.