Kadin minta pemerintah tak larang ekspor kelapa
Sebab, pelarangan itu dinilai hanya akan merugikan petani.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meminta pemerintah tak melarang ekspor kelapa. Sebab, pelarangan itu dinilai hanya akan merugikan petani.
"Di Kalimantan Barat saja, sumberdaya kelapa berlimpah. Sementara pabrik yang bisa menampung kelapa petani hanya ada dua unit," ungkap Ketua Departemen Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri Kalimantan Barat Rudyzar Zaidar Mochtar, di Pontianak, seperti dikutip Antara, Sabtu (28/5).
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Di mana Waduk Kebon Melati berada? Berlokasi di Jalan Dukuh Pinggir, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, lokasi ini menampilkan pemandangan pepohonan hijau di tengah kota.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
Dari sisi harga, menurutnya, pabrik pengolahan membeli kelapa petani hanya berkisar Rp 1.500 hingga Rp 1.700 per butir. Ini lebih murah ketimbang harga ekspor sebesar Rp 3 ribu per butir.
"Jadi peluang petani untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi di sektor perkebunan kelapa sangat terbatas, sehingga pilihan alternatifnya adalah ekspor," jelas Rudyzar.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalbar, pada 2013, luas perkebunan kelapa mencapai 117.250 hektar. Itu terdiri dari area tandan muda seluas 12.937 hektar, tandan menghasilkan 74.876 hektar, dan tandan tua seluas 29.437 hektar.
Jumlah penggarap sekitar 78.758 keluarga petani dan produksi mencapai 78.897 ton per tahun.
"Jika sektor kelapa ingin ditata, sebaiknya menggunakan sistem kuota saja, seperti ada pembatasan jumlah kelapa yang harus diekspor sesuai kebutuhan pabrik. Kalau pabrik butuhnya 10 ribu ton maka sisa pasokan kelapa yang ada boleh diekspor, saya kira itu salah satu jalan tengahnya," tegas Rudyzar.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengaku tengah mengkaji permintaan Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI) terkait pelarangan ekspor kelapa. Pelarangan ini ditujukan untuk mengatasi kekurangan pasokan kelapa di industri dalam negeri.
(mdk/yud)