Kanada Siap Habis-Habisan Investasi di Sektor Strategis Indonesia
Mendag optimis bahwa hubungan ekonomi Indonesia-Kanada akan semakin kuat di masa depan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso bersama Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng meluncurkan Misi Dagang Kanada di Indonesia.
Dalam sambutannya, Mendag Budi mengatakan pentingnya hubungan perdagangan Indonesia dengan Kanada sebagai bagian dari strategi Indo-Pasifik. Ia menegaskan bahwa Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan anggota G20, memegang peran kunci dalam memajukan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik. Dengan populasi yang mencapai 270 juta jiwa, Indonesia menawarkan potensi besar bagi investasi Kanada.
“Sebagai bagian dari strategi Indo-Pasifik misi ini menunjukkan kepentingan strategis Indonesia di daerah dan memperkuat hubungan antara negara-negara kita,” kata Mendag Budi dalam peluncuran Misi dagang Kanada di Indonesia, di Hotel Mulia Jalan Asia Afrika Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/12).
Menurut Menteri Budi, hubungan perdagangan Indonesia-Kanada telah berkembang pesat. Tercatat pada periode 2019 hingga 2023, total perdagangan kedua negara meningkat 11 persen. Bahkan pada 2023, total perdagangan kedua negara mencapai USD 3,4 juta. Kemudian, pada Januari hingga September 2024, perdagangan Indonesia - Kanada tercatat meningkat 4 persen, dengan nilai mencapai USD 2,6 juta.
Salah satu langkah penting dalam memperdalam kerjasama ekonomi kedua negara adalah Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara kedua negara (Indonesia—Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement/ICA—CEPA).
Mendag pun mengapresiasi terhadap negosiasi dan kerja keras tim Indonesia dan Kanada selama dua setengah tahun yang telah membawa kesepakatan ini ke tahap final.
Dalam perjanjian ini, Kanada juga menunjukkan komitmennya dalam sektor critical mineral yang sangat penting bagi Indonesia. Kerjasama ini akan mendukung Indonesia dalam mencapai target net-zero pada 2060 dan mengarahkan lebih banyak investasi Kanada ke sektor-sektor strategis.
“Kami menghargai dukungan Kanada untuk mencipta di sektor critical mineral yang sangat penting bagi negosiasi kita. Bersama-sama, kami mengembalikan pengurusan critical mineral mendukung Indonesia mencapai net-zero pada tahun 2060 dan mendorong investasi Kanada,” ujarnya.
Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk berkolaborasi dalam meningkatkan keamanan sanitasi dan akses pasar yang efisien untuk produk-produk pangan, sekaligus meningkatkan standar keamanan makanan.
Mendag optimis bahwa hubungan ekonomi Indonesia-Kanada akan semakin kuat di masa depan. Dengan adanya perjanjian ICA-CEPA dan berbagai inisiatif kolaborasi lainnya, Indonesia dan Kanada berpotensi menjadi mitra ekonomi yang lebih baik dan saling menguntungkan.
“Kiranya perjanjian Indonesia-Kanada dapat digunakan sebaik-baiknya, sehingga dapat meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi kita antara Indonesia dan Kanada,” pungkasnya.