Kebutuhan Tenaga Kerja Diyakini Tak Berkurang Karena Kehadiran Robot
Country Manager JobStreet.com, Faridah Lim, mengatakan perkembangan teknologi robotik dalam dunia industri belum memberikan dampak signifikan terhadap tergerusnya tenaga kerja manusia. Namun, hal tersebut tetap bukan tanpa tantangan.
Country Manager JobStreet.com, Faridah Lim, mengatakan perkembangan teknologi robotik dalam dunia industri belum memberikan dampak signifikan terhadap tergerusnya tenaga kerja manusia. Namun, hal tersebut tetap bukan tanpa tantangan.
"Teknologi robotik kalau saya lihat belum secara signifikan memberi impact. Sisi perusahaan apa akan mengurangi (tenaga kerja manusia). Tidak akan secara signifikan pengurangan tenaga kerja. Tetap butuh orang untuk mengoperasikan," kata dia, di Jakarta, Kamis (13/12).
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Di mana permasalahan tentang tenaga kerja terjadi? Susahnya cari Kerja di Indonesia Sulitnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Bagaimana Anthrobots bekerja? Anthrobots merupakan hasil penelitian dari 2 institut ternama, yaitu Tufts University dan Wyss University. Diberikan Anthrobots karena robot ini memiliki bentuk yang kecil, dan dapat hidup di tubuh manusia, dengan cara melintasi permukaan serta mendorong pertumbuhan neuron.
-
Mengapa robot humanoid dibutuhkan di dunia industri? Di sisi lain, Apptronik dari Texas telah meluncurkan "Apollo", humanoid yang dapat digunakan di berbagai industri, termasuk manufaktur dan logistik. Apptronik saat ini sedang menjajaki aplikasi untuk Apollo di fasilitas manufaktur, Hongaria.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
-
Bagaimana dampak inovasi teknologi terhadap tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi Di samping itu, era globalisasi berdampak arus mobilitas tenaga kerja antar negara menjadi semakin tinggi Hal ini membuat persaingan menjadi semakin ketat, pekerja asing akan mudah masuk dan bekerja di Indonesia
Dia mengatakan perkembangan teknologi akibat merambahnya era digital justru menciptakan lebih banyak posisi dan lowongan pekerjaan. "Dengan teknologi ini, bidang spesialisasi itu semakin banyak posisi makin aneh-aneh itu efek dari perkembangan teknologi itu. Lowongan semakin banyak dan semakin variatif," jelas dia.
Perkembangan teknologi yang diiringi makin spesifiknya posisi yang dibutuhkan dunia kerja mengharuskan pencari kerja untuk terus meningkatkan kemampuannya agar bisa bersaing dengan yang lain.
"Terjadi pergeseran tren. Misalnya posisi marketing, dari dulu dia hanya bikin event, sekarang promosi digital bukan lagi lewat brosur. Pergeseran skill," ungkap Faridah.
"Pencari tenaga kerja harus semakin kompetitif. Harus semakin mampu meningkatkan skillnya. Banyak yang tidak upgrade diri, wah kerja di sini enak, di situ enak. Perusahaan dengan nama-nama besar menjadi daya tarik, tapi juga mencari orang yang memenuhi (kriteria perusahaan)," tandas dia.
Baca juga:
Menko Darmin: Tenaga Kerja Indonesia 58 Persen Pendidikannya Hanya SMP
Menteri Sri Mulyani Ingatkan Profesi Akuntan Berpotensi Tergantikan Oleh Robot
ISEI: Perekonomian Indonesia 2018 Sudah On The Track
Asosiasi Jasa Pengamanan Khawatir Satpam Asing Mulai Banjiri Indonesia
Kilang Balikpapan Mulai Pembangunan Fisik, Serap 14.000 Tenaga Kerja
Menaker Hanif: Paradigma Perlindungan Tenaga Kerja harus Diubah di Era Industri 4.0
KEK Bintan Diyakini Mampu Serap Investasi Rp 36,25 T dan Pekerja 23.200 orang