Kemendagri: Masih Ada Pemda Belum Salurkan Insentif Tenaga Kesehatan 2020
Menurut Adrian, per 20 April 2021 masih ada sisa Rp968,98 miliar Bantuan Operasional Kesehatan Tambahan (BOKT) 2020 yang belum dibayarkan untuk insentif nakes. Pemda pun diimbau perlu melakukan langkah-langkah percepatan.
Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Mochamad Ardian menyebut bahwa masih ada beberapa Pemerintah Daerah (Pemda) yang belum menyalurkan pembayaran insentif tenaga kesehatan (nakes). Hal ini terjadi karena Pemda sangat berhati-hati dalam penyaluran dana.
Menurut Adrian, per 20 April 2021 masih ada sisa Rp968,98 miliar Bantuan Operasional Kesehatan Tambahan (BOKT) 2020 yang belum dibayarkan untuk insentif nakes. Pemda pun diimbau perlu melakukan langkah-langkah percepatan.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa yang menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi Indonesia dan dunia terkait kusta? Penyakit kusta, meskipun termasuk penyakit tropis yang terabaikan, masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Bagaimana cara meningkatkan jumlah tenaga medis di Indonesia? Meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan bagi masyarakat juga perlu didukung dengan berbagai hal penunjang, termasuk salah satunya jumlah tenaga medis.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Beberapa Pemda dengan realisasi pembayaran insentif nakes terendah dari pagu BOKT adalah Kabupaten Ogan Ilir (Sumatera Selatan), Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Sulawesi Selatan), Kabupaten Magetan (Jawa Timur), Kabupaten Yahukimo (Papua), dan Kabupaten Manggarai (Nusa Tenggara Timur). Kelimanya dan beberapa daerah lain mencatatkan realisasi nol persen.
Dijelaskan Adrian, beberapa hambatan dalam penyaluran ini termasuk soal verifikasi data dan Pemda yang cenderung berhati-hati untuk melakukan pembayaran.
"Pemda tentu jadi cenderung berhati-hati jangan sampai verifikasi belum dilakukan melalui sistem yang sudah disiapkan Kemenkes, namun langsung dibayarkan oleh Pemda. Jadi lebih pada unsur kehati-hatianan Pemda," tuturnya.
Dia pun berharap Pemda dengan realisasi rendah segera membayarkan insentif nakes. "Perlu ada semacam simplikasi prosedur pencairan yang menurut hemat kami sudah sangat sederhana oleh Pemda, namun tidak mengurangi aspek akuntabilitas agar hak insentif bisa segera diterima oleh nakes di masing-masing Pemda," sambungnya.
Daerah Pembayaran Insentif Terbesar
Sementara itu, kabupaten/kota dengan realisasi pembayaran insentif nakes terbesar antara lain Kabupaten Sekadau (Kalimantan Barat), Kabupaten Jember (Jawa Timur), dan Kabupaten Humbang Hasundutan (Sumatera Utara).
Adapun Plt. Kepala Badan PPSDM Kemenkes, Kirana Pritasari, mengungkapkan total realisasi pembayaran insentif nakes per 26 April 2021 sebesar Rp584.512.938.790.
Total dana yang telah disetujui tersebut antara lain untuk pembayaran tunggakan insentif tahun anggaran 2020 R 475,7 miliar, insentif tahun anggaran 2021 Rp83, 89 miliar, dan santunan kematian Rp24,9 miliar.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)