Kemenhub minta tim Ad Hoc benahi pelayaran Danau Toba dalam satu bulan
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, tim Ad Hoc akan bergerak cepat dalam membenahi tata kelola pelayaran Danau Toba, dengan memperbaiki sarana prasarana dan operasional keselamatan pelayaran.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, tim Ad Hoc akan bergerak cepat dalam membenahi tata kelola pelayaran Danau Toba, dengan memperbaiki sarana prasarana dan operasional keselamatan pelayaran.
"Tim Ad Hoc itu saya laporkan ada beberapa lembaga terkait, sesuai tupoksinya masing-masing. Lembaga itu tidak terbatas di Kementerian Perhubungan saja, tetapi di luar ya seperti BMKG," kata Budi, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis (28/6/2018).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Bagaimana Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
Budi melanjutkan, selain memperbaiki sisi operasional, tim Ad Hoc juga diberikan tugas memperbaiki regulasi atas rekomendasi dari rapat yang dilakukan sebelum tim Ad Hoc dibentuk. Dia pun meminta agar pembenahan dapat dilakukan dalam satu bulan.
"Pak Menteri Perhubungan memberikan tanggung jawab ke saya, minimal satu bulan ada peningkatan yang cukup baik terhadap fasilitas keselamatan yang ada di Danau Toba," ujarnya.
Pada tahap awal, tim sudah membagikan alat keselamatan, sebanyak 500 pelampung, ke depannya akan ada 5 ribu pelampung ke kapal penyeberangan di Danau Toba. Selain itu, pemberian pelatihan keselamatan ke pihak yang terlibat dalam pelayaran di Danau Toba.
Nantinya, pembenahan tata kelola pelayaran Danau Toba oleh tim Ad Hoc akan dijadikan acuan pembenaan tata kelola pelayaran danau dan penyeberangan sungai di wilayah lain.
"Permintaan pak menteri danau toba ini sebagai kasus untuk kita semacam pilot project kalau sudah berjalan dan ada peningkatan berikutnya akan dikembangkan ke Palembang, Kalimantan, sungai apa danau apa akan kita sentuh," jelas Budi.
Menurut Budi, pembenahan tatat kelola pelayaran diprioritaskan pada tempat tujuan wisata, kemudian akan diperluas ke tingkat nasional. Dengan begitu akan dibuat standarisasi tata kelola pelayaran danau dan sungai.
"Sebetulnya casenya sama lah, menyangkut masalah kemampuan operatornya, pengawasannya, kondisi kapalnya, cuacanya," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pencarian korban KM Sinar Bangun kembali diperpanjang
Polda Sumut perpanjang waktu pencarian KM Sinar Bangun
Foto KM Sinar Bangun di dasar Danau Toba diduga hoax
BNPB pastikan foto kapal di dasar air yang beredar bukan KM Sinar Bangun
Keluarga korban KM Sinar Bangun diimbau pulang untuk mencoblos