Kemenkeu Incar Rp 10 Triliun dari Penerbitan Suku Ritel Seri SR-011
Target tersebut bisa bertambah tergantung minat dari investor untuk pembelian SR-011. Artinya, pemerintah juga telah menyiapkan dana jika minat terhadap seri ini sewaktu-waktu dapat melonjak.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan penawaran instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel melalui Sukuk Negara Ritel seri SR-011 dapat mencapai sebesar Rp 10 triliun.
"Ini kami targetkan Rp 10 triliun," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman di Jakarta, Jumat (1/3).
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
-
Bagaimana cara memastikan keamanan investasi dalam manajemen keuangan? Untuk memastikan keamanan investasi, yaitu, dana harus diinvestasikan dalam usaha yang aman sehingga tingkat pengembalian yang memadai dapat dicapai.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
-
Bagaimana Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mempromosikan investasi bodong mereka? Indra Kenz kerap membuat konten yang memamerkan harta seperti rumah mewah, mobil sport hingga fashion branded.
Target tersebut bisa bertambah tergantung minat dari investor untuk pembelian SR-011. Artinya, pemerintah juga telah menyiapkan dana jika minat terhadap seri ini sewaktu-waktu dapat melonjak. "Kami fleksibel terkait target penerimaan itu," imbuhnya.
Target tersebut juga dipatok lebih besar dari dua SBSN yang ditawarkan sebelumnya. Adapun dari dua instrumen yang telah diterbitkan sebelumnya, yakni seri SBR-005 dan ST-003, mampu melebihi target sebab keduanya cukup banyak diminati investor.
Untuk seri SBR-005 penerimaan yang didapat mencapai Rp 4 triliun dari target Rp 2 triliun. Sedangkan, untuk ST-003 penerimaan dana yang didapat mencapai angka Rp 3,1 triliun dari target Rp 2 triliun.
"Kalau kemarin SBR kita dapat Rp 4 triliun, yang ST kemarin dapat Rp 3 triliun, ini kami targetkan 10 triliun," kata Luky.
Sebagai informasi, untuk minimum pemesanan SR-011 yakni mulai dari Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Di mana, pembukaan masa penawaran seri SR-011 dilakukan mulai hari ini 1 Maret. Selanjutnya, penutupan masa penawaran dilakukan pada 21 Maret mendatang. Penetapan hasil penjualan akan dilakukan pada 26 Maret dan setelmen pada 28 Maret.
Sementara itu, tingkat imbalan atau kupon untuk sebesar 8,05 persen per tahun. Tinggal pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 10 setiap bulannya.
Adapun proses pemesanan pembelian SR-011 dapat dilakukan melalui tahapan pembukaan rekening, penyediaan dana senilai pemesanan, pengisian formulir pemesanan dan penjatahan setelmen. Nantinya, masyarakat yang berminat membeli Sukuk Negara Ritel seri SR-011 dapat mendatangi 22 mitra distribusi yang ditunjuk pemerintah.
Baca juga:
Kemenkeu Tawarkan Sukuk Negara Ritel Seri SR-011, Imbal Hasil Capai 8,05 Persen
BUMN: Utang Bertambah Untuk Investasi, Pasti Mampu Dibayar
Tips Jitu Dari BCA Agar Tidak Terjerat Utang Kartu Kredit
Bukopin Terbitkan Surat Utang Rp 2 Triliun Usai Pilpres 2019
Menko Luhut Soal Utang Pemerintah Bertambah: Indonesia ini Utangnya Produktif
Utang Pemerintah Nyaris Rp 4.500 Triliun Hingga Februari 2019