Kemenkeu Siapkan Rp5 Triliun untuk Dana Darurat Bencana di 2020
Kemenkeu juga sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Alokasi tersebut diberikan untuk mengatasi bencana yang terjadi di awal tahun ini.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengaku sudah menyiapkan anggaran untuk antisipasi bencana pada 2020 mencapai Rp5 triliun. Angka ini bahkan bisa lebih besar jika memang dibutuhkan untuk menghadapi bencana alam.
"Kalau dibutuhkan lebih dari ini dalam menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi seperti di tahun 2017 pemerintah siap untuk itu," kata dia di Kantornya, Jakarta, Selasa (7/1).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Kapan Ganjar Pranowo menemani Kaisar Jepang berkeliling Candi Borobudur? Pada Kamis (22/6), Kaisar Jepang, Hironomiya Naruhito berkunjung ke Candi Borobudur.
Pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Alokasi tersebut diberikan untuk mengatasi bencana yang terjadi di awal tahun ini.
"Dan (Kementerian Pekerjaan Umum) PU juga sudah menganggarkan penanganan bencana yang terjadi dan Kemensos juga sudah menyalurkan bantuan sosial untuk korban bencana," jelas dia.
Dia menambahkan, pemerintah juga menyiapkan dana siap pakai dari Bendahara Umum Negara (BUN) yang bisa digunakan untuk menangani bencana.
Jokowi Serahkan Bantuan Sembako
Presiden Joko Widodo akhirnya mengunjungi lokasi bencana banjir dan longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Selasa (7/1). Jokowi datang ke posko bencana di Kantor Desa Harkat Jaya.
Kedatangan Jokowi sontak membuat riuh di sekitar posko. Tak lupa, orang nomor satu di Indonesia ini memberi paket sembako dan bercengkerama sebentar dengan warga pengungsi.
Meski lokasi diguyur hujan, Jokowi yang mengenakan setelan kemeja putih bercelana hitam, dengan cuek melalui jalan-jalan penuh tanah hanya dengan mengenakan sepatu kets berwarna hitam yang biasa digunakannya.
Hanya sekitar 20 menit Jokowi melihat kondisi Sukajaya pasca luluh lantah diterjang banjir dan longsor, ditemani Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Jokowi juga menginstruksikan Kepala Desa Harkat Jaya, M Soleh terus mengidentifikasi warga terdampak bencana dan merelokasi warga ke tempat aman, karena dikhawatirkan adanya longsor susulan.
Selain itu, Jokowi melihat sebentar proses pembukaan akses jalan terisolir, yang kini sedang dilakukan oleh belasan alat berat dari Kementerian PUPR. Jokowi beserta rombongan lalu meninggalkan Sukajaya dan bertolak ke Kabupaten Lebak, Banten untuk mengunjungi lokasi bencana disana.
"Alhamdulillah, Pak Presiden datang juga ke sini. Ini akan membantu memulihkan psikis warga yang terdampak bencana. Bapak juga mengingatkan warga yang tinggal di lokasi rawan, untuk pindah dulu," kata Soleh.
Saat ini, kata dia, pengungsi sangat membutuhkan selimut, matras dan makanan bayi. Karena untuk perlengkapan baju lainnya sudah terlalu banyak sumbangan dari banyak pihak.
"Yang jelas warga saya sangat butuh perlengkapan selimut dan makanan bayi, karena masih butuh banyak dengan jumlah jiwa yang mengungsi ke beberapa tempat baik bangunan sekolah, rumah warga dan musala," katanya.
Sementara salah satu pengungsi, Emi (48) berharap Jokowi lebih memperhatikan kondisi warga karena masih banyak lokasi-lokasi terisolir. "Ya mudah-mudahan cepat tertangani, terutama yang masih terisolir," katanya.
(mdk/idr)