Kemenperin Fasilitasi Penyerapan 1,1 Juta Ton Garam Petani oleh Industri
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong sinergi antara industri dengan para petani garam. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani garam dalam negeri, sekaligus menjamin ketersediaan garam sebagai bahan baku dan bahan penolong bagi sektor industri.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong sinergi antara industri dengan para petani garam. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani garam dalam negeri, sekaligus menjamin ketersediaan garam sebagai bahan baku dan bahan penolong bagi sektor industri.
"Garam merupakan komoditas strategis yang penggunaannya sangat luas, mulai dari konsumsi rumah tangga, industri pangan, industri farmasi dan kosmetik, pengeboran minyak hingga industri klor alkali," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, pada acara Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Penyerapan Garam Lokal tahun 2019-2020, melalui keterangannya, Rabu (7/8).
-
Kenapa Sambal Beser digemari? Walau begitu, cita rasa sambal yang memakai ini diklaim lebih pedas dan segar dibanding jenis olahan tanpa hewan beser.
-
Mengapa Garam Kusamba memiliki rasa yang unik? Percaya atau tidak, dalam setiap proses pembuatan garam Kusamba tidak menggunakan bahan kimia sedikitpun. Para petani juga sempat terheran-heran dengan keunikan garam tersebut.
-
Mengapa Bledug Kuwu mengandung garam? Fakta uniknya lagi, lumpur yang menyembur di Bledug Kuwu ternyata mengandung garam walaupun lokasinya jauh dari laut.
-
Apa yang dijual di warung Bu Ratmini dan Pak Wiarji? Pak Wiarji bercerita, di warung itu ia dan istrinya menjual aneka makanan dan minuman. Namun tak semua makanan bisa mereka hidangkan. Bu Ratmini mengaku sudah tidak bisa lagi memasak gorengan karena keterbatasan fisik yang ia miliki.
-
Bagaimana garam membantu mengawetkan makanan? Garam, sebagai pengawet alami, bekerja dengan cara menarik air keluar dari makanan. Ini menciptakan lingkungan yang kurang ramah bagi bakteri untuk berkembang biak, sehingga memperlambat proses pembusukan.
-
Kenapa kupat banyu pindang digemari warga Indramayu? “Warga di daerah pesisir itu memang suka makanan pedas, dan makanan-makanan khasnya kayak asin, pedas, ” kata penjual di kanal YouTube food vlogger tersebut.
Pada MoU tahun ini, garam lokal akan diserap oleh industri sebanyak 1,1 juta ton. Target tersebut meningkat dari capaian serapan tahun lalu sebesar 1.053.000 ton. Kesepakatan ini sebagai wujud nyata dari kerjasama antara 11 industri pengolah garam dengan 164 petani garam di dalam negeri.
Adapun petani garam itu berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. "Kami mengapresiasi kepada para industri pengolah garam dan para petani garam atas sumbangsih yang telah diberikan kepada Indonesia, khususnya pada sektor komoditas pergaraman nasional dalam membangun ketahanan industri dan pangan nasional," papar menperin.
Menurut Menteri Airlangga, berdasarkan neraca garam nasional, kebutuhan garam nasional tahun 2019 diperkirakan sekitar 4,2 juta ton. Jumlah tersebut terdiri atas kebutuhan industri sebesar 3,5 juta ton, konsumsi rumah tangga 320.000 ton, komersial 350.000 ton, serta peternakan dan perkebunan 30.000 ton.
"Garam produksi dalam negeri hingga saat ini baru dapat memenuhi untuk kebutuhan konsumsi, serta beberapa industri seperti pengasinan ikan, penyamakan kulit, dan water treatment," ujarnya.
Oleh karena itu, seiring tingginya kebutuhan garam di pasar domestik, Kemenperin terus memacu peningkatan kualitas garam lokal, sehingga dapat juga teserap oleh industri skala besar.
Dia menambahkan sektor industri yang paling banyak menggunakan garam sebagai bahan bakunya, antara lain industri klor alkali (CAP), industri farmasi, industri pengeboran minyak, dan industri aneka pangan. "Untuk itu, kita perlu meningkatkan kualitas garam produksi dalam negeri," tegasnya.
Saat ini, selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, garam lokal juga telah terserap beberapa industri seperti untuk pengasinan ikan, penyamakan kulit, dan water treatment. "Maka itu, perlu ada pemanfaatan teknologi modern sehingga bisa mencapai standar kualitas sesuai kebutuhan industri dan akan meningkatkan serapan garam lokal," imbuhnya.
Menteri Airlangga menjelaskan, peningkatan kualitas garam nasional harus dimulai dari proses huluproduksi garam oleh petani, misalnya dengan menjaga konsistensi masa produksi garam sampai memperoleh hasil yang optimal, dengan kandungan NaCl untuk garam konsumsi minimal 94 persen dan garam industri 97 persen.
Kadar NaCl yang tinggi juga harus disertai dengan impuritas dan cemaran logam yang rendah. "Di samping itu, pemerintah akan mendorong secara bertahap dalam upaya peningkatan kualitas garam, termasuk untuk tambahan ketersediaan lahan," tandasnya.
Baca juga:
7 Importir Tak Terbukti Lakukan Kartel Garam
Industri Makanan dan Minuman Kekurangan Garam Produksi
Kemenperin Target Serap Garam Lokal 1,1 Juta Ton Hingga Akhir Bulan Ini
Semester 1-2019, Pemerintah Impor 1,2 Juta Ton Garam Industri
Pemerintah Berencana Tetapkan Harga Penjualan Garam di Petambak Tradisional
Kemenko Maritim Soal Harga Garam Anjlok: Barangnya Tak Sesuai Standar
Menko Luhut Enggan Berspekulasi Terkait Anjloknya Harga Garam