Kisah Sukses Linboy Sostel: Pedagang Kecil Modal Rp100.000 Kini Mampu Beli Dua Mobil Sekaligus
Tidak disangka-sangka, peluang datang ketika Bone dan sang istri melihat pedagang sostel (sosis telur) di Banjarnegara.
Bone, seorang pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Linboy Sostel, memulai perjalanan usahanya dengan menjual berbagai macam produk, mulai dari jam tangan, alat kesehatan, aksesoris HP, hingga mainan anak-anak.
Namun, usaha tersebut tidak mampu bertahan lama karena mengalami penurunan penjualan. Situasi tersebut hampir membuat Bone kehilangan semangat dalam berbisnis.
-
Bagaimana cara kata-kata inspiratif memotivasi seseorang? Kata-kata inspiratif singkat umumnya berupa kalimat sederhana. Namun di balik kalimat-kalimat sederhana itu, terdapat makna yang mendalam.
-
Apa kunci sukses dalam hidup? Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menjadi orang sukses? Orang yang sukses cenderung berpandangan positif terhadap segala hal.
-
Bagaimana kata-kata motivasi yang lucu bisa membantu kita meraih kesuksesan? Dengan menjaga pola pikir positif dan memandang hidup dengan lebih ringan, kita dapat menghadapi tantangan dengan lebih baik dan meraih kesuksesan.
-
Bagaimana cara agar kata-kata inspiratif dapat memotivasi orang? "Biasanya orang yang mendapatkan pertanyaan ini akan mengungkapkan sebuah kalimat inspiratif yang memotivasi orang."
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
Tidak disangka-sangka, peluang datang ketika Bone dan sang istri melihat pedagang sostel (sosis telur) di Banjarnegara. Tertarik dengan potensi usaha itu, mereka memutuskan untuk mencobanya.
Perjalanan awal mereka tidak mudah. Pada hari-hari pertama, sostel yang mereka jual hanya laku 10 tusuk. Mereka hampir menyerah dan mempertimbangkan untuk mencari usaha lain.
Namun, tak langsung menyerah, mereka berani mengambil risiko dan mengikuti suatu acara pencak silat di Tegal. Bermodalkan uang Rp100.000, Bone dan istri membeli bahan-bahan seperti sosis, telur, dan mayonaise. Hingga akhirnya, sostel habis terjual dan mereka pulang dengan keuntungan yang berlipat.
"Modal pertama kita jualan ini Rp100.000, di luar mesin. Kita bawa uang Rp100.000 ke Tegal, yang penting bensin itu sudah penuh. Sampai di Tegal kita beli telur, sosis, mayonaise, dan macam-macam. Rp100.000 itu habis. Alhamdulillah hasilnya luar biasa," ujar Bone dalam tayangan YouTube Raja Rasa, dikutip pada Jumat (27/9).
Strategi Linboy Sostel
Setelah itu, Bone selalu memikirkan cara untuk meningkatkan penjualan dan menarik minat pelanggan. Salah satu strategi yang membuat mereka berbeda adalah inovasi dalam proses memasak dan penyajian sostel.
- Tiga Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Sukolilo Pati Terancam 12 Tahun Penjara
- Ini Asal Muasal Pelat Dinas Palsu TNI Dipakai Sopir Fortuner Arogan di Tol Jakarta-Cikampek
- Sempat Bohongi Istri, Pria Sleman Ini Sukses Budidaya Belut hingga Punya 200 Kolam
- Ingin Insentif Pajak, Seres E1 Dirakit di Cikande, Banten
Ketika ramai, mereka menggunakan alat pemanggang ganda untuk mempercepat proses, sementara saat sepi, alat pemanggang tunggal tetap digunakan untuk menjaga kualitas.
Bone juga aktif mempromosikan produknya dengan pengeras suara dan selalu ramah kepada pelanggan. Hal ini membuat pelanggan merasa dihargai dan memberikan kesan yang menyenangkan.
"Kalau jualan itu memang harus ramah sama konsumen," tegas Bone.
Kemudian, hal yang menarik adalah ketika mereka menemukan pesaing yang menjual sostel dengan harga Rp10.000, Bone membuat clickbait "Orang-orang Jual Sostel 10.000. Di Linboy Sostel Hanya 5.000". Alih-alih menurunkan harga, Bone memilih untuk meningkatkan kualitas meski menjual sostel dengan harga Rp5.000.
Raih Penjualan Tinggi, Bone Berinovasi Dirikan Pasar Tiban
Kini, Linboy Sostel menjadi salah satu UMKM yang sukses di kota Semarang. Mereka bisa menjual 1.000 hingga 1.200 tusuk per hari, dengan rekor penjualan tertinggi mencapai 3.000 tusuk pada acara besar.
Keuntungan yang didapat mampu membuat mereka membeli dua mobil sekaligus, sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat usaha ini dimulai dengan modal kecil.
"Alhamdulillah kemarin baru saja kita bisa beli mobil dua langsung. Walaupun itu awal mulanya ya kita diciibir orang (Jualan kaya gitu tuh emang ada untungnya?)," kata Bone.
Bone percaya bahwa kesuksesan bukan hanya milik pribadi, melainkan harus dibagi dengan orang lain. Itulah yang akhirnya mendorong Bone untuk mendirikan "Pasar Tiban".
Pasar Tiban merupakan sebuah pasar yang memberikan kesempatan kepada pedagang kecil atau pelaku UMKM untuk berjualan tanpa harus membayar biaya sewa yang mahal. Dengan cara ini, Bone membantu pedagang lain mendapatkan penghasilan dan merasakan manfaat dari berbisnis.
Selain itu, Bone juga aktif berbagi ilmu dan pengalaman melalui media sosial. Ia selalu membuka diri untuk siapa pun yang ingin belajar dan bertanya tentang usaha sostel, dengan harapan bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk memulai usaha sendiri.
Menurut Bone, bisnis bukanlah tentang hasil instan, tetapi tentang proses panjang yang memerlukan ketekunan dan keberanian untuk menghadapi tantangan. Ia berpesan agar pelaku UMKM lain jangan mudah menyerah dan selalu mencoba memahami produk maupun pasar sebelum terjun ke dalam dunia wirausaha.
Reporter Magang: Thalita Dewanty