Maret, BPS Catat Semakin Banyak Aktivitas Dilakukan di Luar Rumah
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut semakin banyak masyarakat melakukan aktivitas di luar rumah sepanjang Maret 2021. Dengan demikian, mobilitas masyarakat di rumah terus menurun.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut semakin banyak masyarakat melakukan aktivitas di luar rumah sepanjang Maret 2021. Dengan demikian, mobilitas masyarakat di rumah terus menurun.
"Mobilitas penduduk di rumah mulai berkurang, artinya masyarakat sudah banyak yang mulai keluar rumah," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, di Jakarta, Kamis (1/4).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
Setianto melanjutkan, salah satu alasan masyarakat mulai berani keluar rumah adalah program vaksinasi yang sudah dilakukan pemerintah sejak tiga bulan terakhir. Program vaksinasi ini kemudian menimbulkan tingkat kepercayaan diri.
"Mungkin karena makin banyak masyarakat yang sudah divaksin. Ini bisa menyebabkan keyakinan dan kenaikan tingkat kepercayaan diri," jelasnya.
Adapun pola perubahan aktivitas ini sesuai data olahan BPS terlihat dari perubahan mobilitas penduduk secara bulanan. Misalnya di tempat perdagangan retail dan rekreasi, tempat belanja kebutuhan sehari-hari, taman, tempat transit, tempat kerja dan rumah.
6.389.837 Orang Telah Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Pertama
Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan sebanyak 6.389.837 jiwa telah menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama pada Kamis (25/3) hingga pukul 12.00 WIB atau bertambah 411.586 jiwa dari hari sebelumnya.
Sementara orang yang mendapatkan vaksinasi dosis ke dua bertambah sebanyak 231.471 jiwa atau total menjadi 2.941.016 jiwa. Adapun target sasaran vaksinasi sebanyak 40.349.051 orang.
Sebelumnya, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menargetkan vaksinasi di Tanah Air bisa selesai pada akhir tahun ini yang nantinya akan berimplikasi pada pemulihan ekonomi nasional.
Sekretaris KPCPEN Raden Pardede mengatakan pemerintah tengah berupaya mencapai target herd immunity yaitu 70 persen dari total penduduk Indonesia mendapat suntikan vaksinasi Covid-19 pada akhir tahun ini.
Jika di awal-awal target vaksinasi hanya mencapai lebih dari 200 ribu kini telah menyentuh angka 400 ribu sasaran per hari. Angka tersebut tentu menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam upaya pemerintah dalam membentuk kekebalan kelompok.
"Bahkan per 24 Maret 2021, sudah 477 ribu orang telah divaksinasi," kata dia.
Menurut Raden, angka itu bakal terus bertambah dan pada Mei ditargetkan vaksinasi paling sedikit mencapai satu juta orang dan Juni bisa menyentuh lebih dari satu juta orang per hari. Dengan demikian target 181,5 juta dari penduduk Indonesia tervaksin Covid-19 akan tercapai.
"Sebanyak 181,5 juta adalah magic number untuk herd immunity. Bahkan ditargetkan bukan hanya 15 bulan untuk herd immunity, tapi akhir tahun harus bisa dilakukan. Kalau bisa di atas satu juta vaksin per hari," kata dia. Dikutip Antara.
(mdk/bim)