Mengenal Crowdsourcing, Sistem Bisnis yang Tidak Lagi Bikin Pusing karena Modal Cekak
Tengkulak bisa dikatakan telah menjadi percontohan bagaimana crowdsourcing bekerja.
Tengkulak bisa dikatakan telah menjadi percontohan bagaimana crowdsourcing bekerja.
Mengenal Crowdsourcing, Sistem Bisnis yang Tidak Lagi Bikin Pusing karena Modal Cekak
Perkembangan bisnis skala kecil memantik masyarakat untuk turut memulai usaha.
Hanya saja, permodalan seringkali menjadi hambatan untuk memulai sebuah bisnis.
Chief Executive Officer (CEO) dari Dekoruma, Dimas Harry mengatakan, modal bukan lagi masalah utama untuk memulai bisnis.
Crowdsourcing bisa menjadi pilihan tepat di tengah minimnya modal usaha.
Dimas menjelaskan, crowdsourcing adalah sistem bisnis yang memanfaatkan pengetahuan dan tenaga dalam bentuk barang atau jasa dari orang banyak untuk mempercepat suatu proses pekerjaan.
Menurutnya, model bisnis ini memiliki daya tarik dan potensi yang besar di Indonesia, terutama untuk bisnis yang tidak memerlukan aset fisik yang besar namun menekankan keterampilan.
"(Crowdsourcing) menarik ya. Tapi tidak semua bisnis. Jadi, ada bisnis yang membutuhkan asset heavy, misalnya bangun toko, punya inventory. Nah, crowdsourcing itu pasti paling kewalahan. Jadi bisnis yang asset heavy kayak tambang. Crowdsourcingnya susah, enggak bisa," ucap Dimas, pada acara diskusi âMaximizing Business Growth with an Effective Crowdsourcing Modelâ, di XXI Lounge Senayan, Jakarta Pusat, Kamis(6/6).
Namun, imbuhnya, untuk bisnis yang berbasis keterampilan seperti desain interior, fotografi dan Jasa otomotif, sistem crowdsourcing sangat cocok dan efektif.
Sebab pada bidang ini, keterampilan spesifik lebih mudah dikelola dan disalurkan, sehingga pengerjaan tugas setiap orang yang ahli dibidangnya lebih fleksibel.
Fakta lain dari model bisnis ini crowdsourcing sama dengan Tengkulak, pedagang perantara yang membeli hasil bumi dan sebagainya dari petani atau pemilik pertama dengan harga yang lebih rendah dari umumnya, lalu menyalurkannya ke agen â agen besar.
Dapat dikatakan, tengkulang menjadi model lama dari Crowdsourcing.
"Kalau enggak ada Tengkulak, petani juga susah menjual langsung ke supermarket. Enggak akan bisa tembus karena ada minimum ordernya. Tengkulak kan technically crowdsourcing. Itu model paling lama," ucapnya.
Dimas menambahkan, sistem bisnis crowdsourcing tidaklah sama dengan crowdfunding.
Crowdfunding adalah mengumpulkan dana dari banyak orang untuk membiayai proyek, lebih cocok untuk proyek tunggal atau yang terbatas. Contohnya, pembiayaan sebuah film melalui crowdfunding.
Sementara crowdsourcing adalah mencari sumber ide-ide inovatif dari banyak orang.
Reporter Magang: Tasya Ananda.
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
- Disebabkan Karena Faktor Genetik atau Lingkungan, Ketahui Penyebab Terjadinya Buta Warna pada Seseorang
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024