Mengenal Haji Alim, Crazy Rich Palembang yang Dikenal Dermawan
Haji Alimmerupakan seorang pengusaha yang sukses dan kaya raya yang sangat dikenal oleh masyarakat Sumatera Selatan.
Mengenal Haji Alim, Crazy Rich Palembang yang Dikenal Dermawan
Mungkin sebagai orang Palembang, Sumatera Selatan sudah tak asing lagi dengan crazy rich Haji Alim.
Dia merupakan sosok orang terkaya panutan bagi orang Palembang.
Haji Alim memiliki nama lengkap KMS (Kemas) H Abdul Halim Ali. Lahir di Palembang, yang saat ini berusia sudah 85 tahun.
- Terlahir dari Keluarga Miskin, Kisah Haji Mansyur Crazy Rich Kalimantan Selatan dari Tukang Becak Sampai Jadi Pengusaha
- Hobi Mahal Para Crazy Rich Dunia, Ada yang Habiskan Rp11 T untuk Balapan Kapal Pesiar
- Irfan Hakim Sampai Bengong Melihat Kado-kado untuk Ultah Soimah dari Para Crazy Rich
- Sosok Danu Warta, Anak Haji Ciut Crazy Rich Kalsel yang Gelar Pesta Pernikahan 14 Hari
Melansir dari berbagai sumber, sosok Haji Alim merupakan seorang pengusaha yang sukses dan kaya raya yang sangat dikenal oleh masyarakat Sumatera Selatan.
Dia memiliki banyak usaha di antaranya karet, sawit, kelapa sawit hingga batu bara.
Bahkan dirinya memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan luas sampai ribuan hektar, IUP yang dimilikinya yakni PT Uci Jaya (PT UJ) dan PT Karya Perintis Sejati (PT KPS).
Ketika berusia 6 tahun, dia pun mengaku pernah berjualan kue pagi. Pukul 05.00 setelah sholat subuh, Haji Alim pergi ke tempat jualan kue untuk mengambil kue-kue yang akan dijualkan. Diperkirakan dirinya mempunyai simpanan dana di bank yang tidak kecil, bahkan diperkirkana aset yang dimiliki Haji Alim bisa sampai triliunan. Serta mempunyai 4 rumah yang ia jadikan sebagai komplek dan lembaga pendidikan dakwah dan islam.
Dengan usaha dan kerja kerasnya mencapai titik ini, Haji Alim pun dikenal sebagai orang yang dermawan.
Pada tahun 2021, Haji Alim memberikan wakaf uang sebesar Rp 100 juta kepada Badan Wakaf Indonesia Sumatera Selatan.
Karena dikenal sebagai seorang yang dermwan, kegemaran untuk berwakaf nyatanya diturunkan oleh sang ibu tercinta.
Singkat cerita Haji Alim memberikan perhiasan baru untuk sang ibu. Namun herannya, perhiasan yang dia belikan itu tidak dipakai oleh ibundanya.
Karena rasa penasaran mengapa sang ibu tak memakai perhiasan yang dibelikannya.
Pada akhirnya Haji Alim mencari tahu kebenaran tersebut dan ternyata ibunda Haji Alim mewakafkan perhiasan yang diberikan anaknya untuk membantu menyumbang pembangunan puluhan masjid yang ada di Palembang.