Menkeu ungkap alasan dana penelitian Indonesia selalu kecil
Indonesia masih tertinggal dalam hal produksi ilmu pengetahuan maupun teknologi dengan negara tetangga.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia masih tertinggal dalam hal produksi ilmu pengetahuan maupun teknologi dengan negara tetangga. Hal ini terlihat selama tahun 1996-2014 Indonesia hanya menempati peringkat ke-57 dalam hal jumlah artikel ilmiah yang diterbitkan menjadi jurnal internasional.
Posisi tersebut masih kalah jauh dari Thailand di peringkat 43, Malaysia di peringkat 36, dan Singapura di peringkat 32. Alasannya, investasi Indonesia dalam penelitian dan pengembangan masih rendah, yakni hanya 0,09 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"Para peneliti masih mengalami hambatan dalam pelaksanaan penelitian. Yakni jumlah riset yang relatif kecil dan mekanisme penelitian yang rumit karena masih mengikuti siklus tahunan anggaran negara," kata Menteri Bambang di Kantornya, Jakarta, Rabu (30/3).
Dia menambahkan, pemerintah menyadari ada keterbatasan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menyediakan dana riset yang memadai. Maka perlu bantuan pendanaan dari dunia usaha, industri, maupun sumber pendanaan lain.
Selain itu, pendanaan riset di Indonesia juga masih jauh dari ideal, sebab sebagian besar masih berasal dari pemerintah, yakni sebesar 80 persen. Padahal, di negara maju kontribusi sektor swasta dan perguruan tinggi sendiri jauh lebih besar.
"Oleh karena itu pemerintah mengimbau agar sektor swasta dan perguruan tinggi bisa meningkatkan kontribusinya terhadap pendanaan riset," pungkasnya.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kenapa data penelitian itu penting? Data sangat penting dalam penelitian karena menjadi bahan dasar untuk menghasilkan sebuah pengetahuan baru yang dapat menjawab permasalahan atau fenomena yang diteliti.
-
Apa yang para ilmuwan temukan tentang keheningan? Para ilmuwan telah menemukan bahwa keheningan sebenarnya adalah suara.
-
Mengapa penelitian ini dianggap penting? “Ini adalah lompatan besar bagi sains! Dan ini baru permulaan. Kami berharap dapat mengadaptasi teknik AI dan ML ini pada hewan lain dan meletakkan dasar bagi kecerdasan luar biasa di berbagai industri terkait hewan. Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang lebih baik untuk mereka,” Cheok melanjutkan,
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
Dengan diresmikannya Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) sebagai lembaga pendanaan bagi penelitian sains di Indonesia, diharapkan jumlah riset bisa meningkat dan mekanismenya lebih fleksibel. Sehingga pendanaan penelitian bisa mencapai batas normal sebesar 1 persen dari PDB.
"Pemerintah tetap memberikan dukungan pendanaan yang nanti akan mendorong kemandirian DIPI untuk menarik sumber pendanaan lainnya di luar APBN baik di dalam maupun di luar negeri," imbuhnya.
Baca juga:
Bantu peneliti nasional, pemerintah bentuk lembaga pendanaan
[Video] Planet misterius muncul dekat dengan matahari, apakah itu?
Ternyata bumi itu elips, bukan bulat!
Memandang wajah terus-menerus bisa buatnya jadi terlihat menarik
Kalung ini hitung kalori makanan dengan 'nguping' suara mengunyah
Menurut penelitian, cowok zaman sekarang ternyata jauh lebih cengeng
Sering terlambat ternyata merupakan ciri-ciri orang kreatif