Menko Airlangga sebut Indonesia Bertekat jadi Penentu Harga CPO Global
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah menyiapkan roadmap hilirisasi produk kelapa sawit. Hal itu agar Indonesia bisa menjadi price center atau penentu harga CPO global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah menyiapkan roadmap hilirisasi produk kelapa sawit. Hal itu agar Indonesia bisa menjadi price center atau penentu harga CPO global.
“Roadmap hilirisasi telah disiapkan, antara lain peningkatan produktivitas, penunjang kegiatan hilir seperti oleofood, oleokimia dan biofuel, penciptaan ekosistem, tata kelola, capacity building dan pengembangan teknologi untuk pengembangan usaha kelapa sawit,” kata Menko Airlangga dikutip Antara, Jakarta, Sabtu (13/11).
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kenapa air laut asin? Kenapa air laut asin?Jawab: Karena ikannya pada berkeringat.
Menko Airlangga mengungkapkan bahwa kelapa sawit merupakan salah satu komoditas dari sektor pertanian yang memiliki daya tahan dan yang ikut serta menopang pertumbuhan ekonomi di Q3 tahun 2021.
Industri kelapa sawit juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pemerintah memiliki visi agar industri sawit Indonesia dapat menjadi produsen sawit terbesar dan mendorong hilirisasi atau pengembangan produk turunannya.
Dengan luasan lahan 10 persen dari total global land bank for vegetable oil, Indonesia mampu menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar dan menguasai 55 persen pangsa pasar minyak sawit dunia ataupun minyak nabati. Selain itu juga mampu menghasilkan 40 persen dari total minyak nabati dunia yang sangat berperan penting dalam konteks ketahanan pangan di dunia.
“Industri kelapa sawit berkontribusi pada ekspor nasional sebesar 15,6 persen dari total ekspor di tahun 2020. Nilai tersebut tentu menjadi salah satu penyumbang devisa yang secara konsisten terus meningkat meskipun di masa pandemi,” tandas Airlangga.
Baca juga:
Pendapatan BWPT Tumbuh 32 Persen di Kuartal III-2021
PTPN V Bantah Ambil Lahan Warga yang Tergabung Dalam Koperasi Sawit
Pedagang Pasar Soal Harga Minyak Goreng Rp 20.000 per Kg: Kenaikan Sudah Tidak Wajar
Petani Sawit di Kampar Adukan Nasib Lewat Surat Terbuka untuk Presiden
Emak-Emak Resah Minyak Goreng Mahal, Kemendag Diminta Batasi Sementara Ekspor CPO
Moeldoko Sebut Uni Eropa Masih Butuh Kelapa Sawit Indonesia
Tuntut Hak, Petani Sawit di Kampar Bubuhkan Cap Jempol Darah