Menko Luhut Dorong Kaltim Genjot Hilirisasi Selamatkan Ekonomi Imbas Pandemi
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan PDB Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2020 akan mengalami penurunan karena pelambatan ekonomi global dan nasional imbas pandemi Covid-19. Salah satu upaya mitigasi adalah dengan melakukan hilirisasi.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan PDB Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2020 akan mengalami penurunan karena pelambatan ekonomi global dan nasional imbas pandemi Covid-19. Salah satu upaya mitigasi adalah dengan melakukan hilirisasi.
"Menurut saya di Kaltim ini, perlu kita lihat hilirisasi apa yang harus kita lakukan karena itu yang akan banyak nanti membantu kita. Kepada para pemimpin di Kaltim, baik Gubernur, Walikota, dan Bupati saya minta hal ini dipikirkan. Jadi bukan hanya gali dan ekspor saja, bukan itu lagi karena itu nanti habis. Maka kita buat supaya betul-betul ada nilai tambah," jelas Menko Luhut saat menjadi narasumber pada Webinar Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kaltim Periode Mei 2020 dari Bank Indonesia Provinsi Kaltim di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Jumat (10/7).
-
Bagaimana hilirisasi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah? Contoh tiga wilayah yang menjadi pusat industri hilirisasi SDA khususnya mineral dan logam, yaitu Sulawesi, Maluku dan Papua, serta Kalimantan, mengalami pertumbuhan ekonomi positif. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai wilayah Sulawesi yakni 6,64% (yoy), disusul Maluku dan Papua yakni 6,35% (yoy), dan Kalimantan yaitu 5,56% (yoy).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong hilirisasi sebagai salah satu strategi pengembangan industri hijau? “Terdapat potensi kebutuhan produk hilirisasi SDA sebagai bahan baku utama produk-produk ramah lingkungan,” ungkap Airlangga Hartarto dalam pembukaan Indonesia Industrial Summit 2023 di Surakarta, Selasa (29/8).
-
Kenapa target pertumbuhan ekonomi ini penting bagi Prabowo-Gibran? Target tersebut tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025. Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Menko Luhut mengatakan sektor pertambangan dan perkebunan memberi kontribusi sangat signifikan terhadap pertumbuhan PDB Kaltim. Selain ekspor batubara dan migas, palm oil (CPO) juga menjadi komoditas ekspor yang menunjang ekonomi Kaltim.
Meski begitu, dalam upaya meningkatkan nilai tambah komoditas ekspor tentu membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah mengembangkan sektor pendidikan di Provinsi Kaltim.
"Menurut saya kenapa tidak diajak dari pihak tambang itu untuk membantu membangun politeknik yang berkualitas, misalnya politeknik khusus tambang seperti yang terjadi pada industri di Morowali dan sebagainya. Bersama dengan Pemda, Kementerian Pendidikan dan Kementerian Perindustrian sehingga kualitas pendidikannya juga jalan. Tenaga pengajarnya nanti dari daerah tersebut, itu suatu proses yang butuh waktu," jelasnya.
Dorong Investasi Hijau di Kaltim
Menko Luhut menambahkan, melalui pengembangan green energy (energi terbarukan) diharapkan dapat mendorong investasi baru dan memberi nilai tambah pada sektor ekonomi yang sudah ada.
Terkait investasi, yang perlu diperhatikan ialah menghindari teknologi yang merusak lingkungan. Sebab investasi berbasis Renewable Energy dan Green Industry mempunyai peluangnya cukup besar di masa depan.
Sehingga pihaknya meminta Pemda perlu menyusun rencana strategis agar investasi sektor tersebut dapat berkembang. Serta memitigasi trend peningkatan gini ratio ketika ekonomi global dan nasional yang kembali menggeliat pasca pandemi.
"Kaltim ini sebenarnya masih sangat oke banget kalau kita lihat dari rata-rata nasional. Dari rapat kemarin kelihatan itu orang yang mau travelling sudah mulai meningkat, jadi ekonomi itu mulai jalan," ujarnya.
Untuk itu, disebutkannya pemerintah pusat siap memfasilitasi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam rangka membantu realisasi investasi yang memberi nilai tambah ekonomi, sosial dan sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan. "Saya pikir yang penting koordinasi terus dilakukan, kita siap terus membantu," pungkas Menko Luhut.
(mdk/bim)