Menkop Teten Minta Impor Mesin Produksi Cangkul Bebas Pajak
Pemerintah terus berupaya untuk memprioritaskan cangkul produksi lokal ketimbang terus mengimpornya dari luar negeri. Salah satu upayanya yakni dengan meminta agar impor mesin pembuat cangkul bisa terbebas dari pajak.
Pemerintah terus berupaya untuk memprioritaskan cangkul produksi lokal ketimbang terus mengimpornya dari luar negeri. Salah satu upayanya yakni dengan meminta agar impor mesin pembuat cangkul bisa terbebas dari pajak.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, mengaku malu jika Indonesia yang dikenal sebagai negeri agraris masih harus mengimpor cangkul dalam jumlah besar.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Di mana produk lokal dan UMKM mendapatkan peningkatan pesanan ekspor? Tercatat, ada peningkatan pesanan ekspor yang mencapai lebih dari 4 kali lipat pada puncak kampanye 11.11 Big Sale. Dengan sejumlah pencapaian dan tren menarik di sepanjang kampanye, baik dalam pengaplikasian strategi bisnis para pelaku usaha lokal di Shopee maupun perilaku belanja online pengguna setia menjadi dasar dan landasan bagi Shopee untuk terus berinovasi.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
"Ini kan malu loh, hari ini saja kita masih impor cangkul. Saya sekarang lagi diminta oleh pak Presiden (Jokowi), coba apakah UMKM bisa memproduksi cangkul," ujar dia di Jakarta, Kamis (28/11).
Dia menjelaskan, kebutuhan cangkul oleh petani lokal per tahunnya mencapai sekitar 10 juta buah. Agar UMKM lokal bisa memproduksi cangkul sendiri, dia tengah berupaya menghubungkan produsen dengan pihak penyedia bahan baku beserta pasar penjualannya.
"Mudah-mudahan lah, tahun ini (dan) tahun depan kita bisa kurangi impornya," ungkap Teten.
Namun begitu, Teten tak mau menafikan bahwa negara masih membutuhkan alat penopang seperti mesin yang didatangkan dari luar guna bisa memproduksi cangkul sendiri.
"Mungkin kita masih perlu impor mesinnya, tapi saya sudah minta Dirjen Bea Cukai (Kementerian Keuangan) supaya nanti tanpa pajak. Karena kita butuh mesin-mesin modern untuk membuat cangkul dalam jumlah yang lebih efisien dan lebih cepat," tuturnya.
Ketika ditanya target jumlah produksinya, ia mengatakan, pihaknya kini masih mengkaji kemampuan dari setiap pelaku UMKM. "Saya lagi pelajari dulu, kira-kira pelaku UMKM bisa sanggup berapa. Terus supply bahan bakunya. Kalau pembiayaan saya kira ini bisnis menguntungkan lah cangkul," tandasnya.
Impor Cangkul Capai Rp1,48 Miliar
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ternyata Indonesia memang gemar melakukan impor cangkul setiap tahunnya, dan terbanyak dari China. Sepanjang Januari-Oktober 2019 tercatat nilai impor cangkul mencapai USD 106.127 atau Rp1,49 miliar, dengan volume sebanyak 292.444 kilogram (kg).
Secara rinci, impor cangkul tersebut berasal dari China sebanyak 291.437 kg dengan nilai sebesar USD 106.062. Sisanya hanya sebesar 7 kg yang berasal dari Jepang dengan nilai sebesar USD65.
BPS bahkan mencatat sepanjang 2015-2018 impor cangkul seluruhnya berasal dari China. Pada tahun 2015, nilai impor cangkul USD 6.589 dengan volume sebanyak 14.261 kg.
Kemudian nilainya naik tajam pada tahun 2016 menjadi sebesar USD187.064 dengan volume sebanyak 142.783 kg. Namun pada tahun 2017, nilai impor cangkul mengalami penurunan tajam menjadi USD 794 dengan volume 2.317 kg.
Pada tahun 2018, impor cangkul tercatat kembali naik menjadi nilai USD33.889 dengan volume sebanyak 78.100 kg. Hingga pada akhir Oktober 2019 nilai impor cangkul menjadi USD 106.127.
Kemendag Diminta Hentikan Impor Cangkul
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta Menteri Perdagangan Agus Suparmanto untuk menghentikan impor pacul karena industri dalam negeri telah mampu memenuhi kebutuhan nasional.
"Impor pacul harus ditutup karena industri dalam negeri sudah siap untuk memenuhi kebutuhan. Saya yakin kebutuhan pacul nasional bisa terpenuhi," kata Agus usai memimpin rapat Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (8/11).
Agus memaparkan kemampuan produksi pacul oleh Industri Kecil Menengah (IKM) dalam negeri mencapai 500.000 unit per tahun, sementara industri besar mampu memproduksi 2,5 juta unit pacul per tahun. Sedangkan, kebutuhan pacul nasional mencapai 10 juta unit per tahun.
Dia tidak mengkhawatirkan penutupan impor pacul tersebut, karena yakin bahwa kebijakan itu akan menumbuhkan IKM maupun industri besar yang akan memproduksi pacul di dalam negeri. "Ketika ditutup, industri dalam negeri akan tumbuh karena mereka mengikuti demand side," ujar Menperin.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)