Menteri Susi geram 200 kapal asing asyik curi ikan di laut Indonesia
Salah satu kawasan yang paling ramai adalah Laut Arafuru.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti gusar karena banyaknya kapal asing tengah asyik melakukan illegal, unreported and unregulated fishing (IUUF) di laut Indonesia. Salah satu kawasan yang paling ramai adalah Laut Arafuru.
Menteri Susi mengungkapkan, berdasarkan penglihatan dari satelit, setidaknya ada sekitar 50 hingga 200 kapal asing melaut bebas di kawasan Laut Arafuru.
"Sekarang dari hasil satelit setiap hari di Laut Arafuru ini ada sekitar 50-200 kapal di atas 20-30 meter, bahkan ada yang 50 meter beroperasi tanpa VMS dan tanpa AIS," jelasnya di Kantornya, Jakarta, Jumat (2/10).
Untuk itu, dia meminta kepada seluruh aparat berwenang melakukan penindakan dan pengawasan di Laut Arafuru. Sebagai bentuk antisipasi, rencananya data satelit dari Kementerian Kelautan dan Perikanan juga akan diberikan sebagai acuan teknis.
"Ini juga mungkin Angkatan Laut untuk segera bisa menindaklanjuti. Karena sampai hari ini katanya Arafuru kita ini yang paling banyak diganggu, tapi kita tidak berhasil menangkapnya," tegasnya.
Mantan Bos Susi Air ini mengungkapkan, kapal-kapal asing ini melarikan diri dengan membawa ikan curian ke Papua Nugini. Dia mengharapkan ada solusi untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, di kawasan barat laut Indonesia juga banyak didatangi kapal-kapal asing.
"Di barat kelihatannya musim ikan tahun ini juga membuat banyak kapal-kapal dari negara tetangga masuk ke wilayah kita," tutup Susi.