Mitratel Angkat Dua Komisaris Baru, Salah Satunya Gunawan Santoso
Mitratel merupakan salah satu perusahaan sektor tower dengan pertumbuhan terbaik di Indonesia.
Perseroan menyetujui pengangkatan Gunawan Susanto sebagai Komisaris Independen dan Mira Tayyiba sebagai Komisaris
-
Apa peran Mentari De Marelle di sinetron Bidadari Surgamu? Salah satu aktris yang mencuri perhatian adalah Mentari De Marelle. Memerankan tokoh Dini di sinetron tersebut, kehadirannya pun membawa warna baru pada jalan cerita sinetron ini.
-
Apa peran Mentari de Marelle di sinetron Bidadari Surgamu? Kini Mentari dipercaya sebagai Dini di sinetron Bidadari Surgamu.
-
Kapan Sutiyoso mengundurkan diri dari jabatan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol? Surat pengunduran diri Sutiyoso disampaikan pada 13 Oktober lalu.
-
Bagaimana cara Komisi Yudisial menindaklanjuti isu skenario tunda pemilu? Munculnya isu penundaan pemilu, KY memanggil hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait putusan penundaan Pemilu 2024. Implikasi dari penundaan ini adalah memunculkan ketidakpastian politik, potensi timbulnya konflik, serta meragukan legitimasi pemerintahan berikutnya. Faktor-faktor yang menyebabkan penundaan ini antara lain adalah keputusan dan interpretasi hukum yang diambil oleh hakim PN Jakpus. KY melakukan pendalaman terhadap putusan tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keadilan dalam proses hukum, termasuk melakukan komunikasi dengan Mahkamah Agung terkait aspek perilaku hakim yang terkait.
-
Apa yang ditemukan di makam komandan militer Mesir Kuno? Tim arkeolog merasa kecewa ketika mengetahui bahwa penemuan besar ini ternyata sudah dirampok oleh para pencuri makam, dan peti mati tersebut dihancurkan sehingga mumi Wah-Ib-Ra Meri Nate diambil.
-
Apa tugas Arsul Sani di Komisi II? Tugas Arsul di Komisi II untuk memperkuat suara dan sudut pandang PPP terkait agenda revisi undang-undang dan pemilu.
Mitratel Angkat Dua Komisaris Baru, Salah Satunya Gunawan Santoso
Mitratel Angkat Dua Komisaris Baru, Salah Satunya Gunawan Santoso
Perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengangkat dua komisaris baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Jumat (1/12).
Perseroan menyetujui pengangkatan Gunawan Susanto sebagai Komisaris Independen dan Mira Tayyiba sebagai Komisaris, serta menyetujui pengunduran diri Rico Usthavia Frans sebagai Komisaris Utama dan Henry Yosodiningrat sebagai Komisaris.
Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama mengatakan perseroan tetap menargetkan pertumbuhan double digit hingga 2025 di tengah pergantian susunan komisaris.
“Dengan adanya susunan komisaris baru, kita bisa extend lebih dari yang ada sekarang, dan kerja sama BOD (Board Of Director) dan BOC (Board Of Commissioners) akan jauh lebih lancar,” ujar Hendra dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (1/12).
Pertumbuhan pendapatan dan EBITDA perseroan saat ini masing- masing telah menyentuh 12 persen year on year (yoy) dan 15 persen (yoy).
Menurut Hendra, Mitratel merupakan salah satu perusahaan sektor tower dengan pertumbuhan terbaik di Indonesia.
"Dengan komposisi yang baru, kita harapkan kedepannya akan terus seperti itu," ujar Hendra
Saat ini susunan dewan komisaris perseroan, yakni Yusuf Wibisono sebagai Komisaris Utama, Herlan Wijanarko sebagai Komisaris, Mira Tayyiba sebagai Komisaris, Gunawan Susanto sebagai Komisaris Independen, serta M Ridwan Rizqi Ramadhani Nasution sebagai Komisaris Independen.
Hingga kuartal III- 2023, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ini membukukan pendapatan yang meningkat 11,9 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp6,3 triliun, dibandingkan senilai Rp5,6 triliun pada kuartal III- 2022.
Selama periode ini, perseroan telah membangun 481 menara baru dan menambah 1.192 menara melalui akuisisi, sehingga jumlah menara milik Mitratel hingga akhir September 2023 mencapai 37.091 menara.
Sebaran menara Mitratel meliputi 15.505 menara di Pulau Jawa dan 21.586 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58 persen dari total menara, yang mendorong pertumbuhan penambahan tenant di luar Jawa sebesar 11 persen, atau lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar 10 persen.