Naik 42 persen, PT PP catatkan kontrak baru Rp 9,5 triliun di kuartal I-2018
Hingga Maret 2018, Perseroan telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 19 persen dari target kontrak baru yang telah ditetapkan oleh management sebesar Rp 49 triliun di sepanjang tahun 2018.
Perusahaan konstruksi dan investasi di Indonesia, PT PP (Persero) Tbk mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 9,5 triliun di kuartal I 2018. Angka ini meroket 42 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp 6,7 triliun
Hingga Maret 2018, Perseroan telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 19 persen dari target kontrak baru yang telah ditetapkan oleh management sebesar Rp 49 triliun di sepanjang tahun 2018.
-
Bagaimana Kementerian PPN/Bappenas berperan dalam pengendalian pembangunan? Dalam hal ini, Kementerian PPN/Bappenas mengambil bagian dalam pengendalian pembangunan yang menjamin tercapainya hasil pembangunan (outcome), serta pendampingan juga penguatan terhadap K/L dan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian proyek strategis nasional.
-
Bagaimana peran PT Semen Indonesia dalam pembangunan Stadion GBK? Bangunan pada Stadion GBK menggunakam Semen Gresik yang mana PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berkontribusi dalam menyukseskan program pembangunan yang dicanankan oleh pemerintah solusi produk yang berkualitas dan ramah lingkungan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga dalam mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Pertamina Patra Niaga terus mendukung Program Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Pemerintah dibidang Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Komitmen mendukung PSN ini diwujudkan dengan dilakukannya Head of Agreement (HOA) bersama Pelindo terkait fasilitas penerimaan BBM dan Avtur di Benoa, Bali.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga untuk mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pertamina Patra Niaga mengawali tahun 2024 dengan melakukan pengisian bahan bakar untuk kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali (1/1).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
Kontrak baru yang berhasil dikantongi perusahaan mayoritas berasal dari BUMN yaitu sebesar Rp 5,3 triliun atau 55,5 persen dari total kontrak baru, disusul oleh swasta sebesar Rp 3,6 triliun (37,5 persen) dan APBN sebesar Rp 661 Miliar (7,0 persen).
Direktur Utama PTPP, Tumiyana menjelaskan, dari tipe pekerjaan di kontrak tersebut, gedung masih mendominasi yaitu (55,5 persen), bandara (20,2 persen) dan jalan & jembatan (11,7 persen).
"Ini merupakan tiga besar kontributor utama dari portofolio kontrak baru dengan kontribusi sebesar 87,4 persen dari total kontrak baru. Sisanya disumbangkan oleh industri (6,1 persen), minyak bumi dan gas (4,9 persen), kereta Api (0,9 persen) dan pembangkit tenaga listrik (0,7 persen)," katanya di Jakarta, Rabu (11/4).
Beberapa kontrak baru yang diperoleh perusahaan di bulan Maret 2018 di antaranya adalah Hotel Mandalika Paramount sebesar Rp 850 miliar, Bandara Syamsudin Noor sebesar Rp 559 miliar, Access Road Cisokan sebesar Rp 387 miliar, ERIC Solid Waste Management Sidoarjo sebesar Rp 333 miliar dan ERIC Solid Management Malang sebesar Rp 238 miliar.
Tumiyana menegaskan bahwa kondisi keuangan perusahaan masih solid di hitung per 31 Desember 2017. Ini tercermin dalam beberapa rasio keuangan yang menunjukkan kesehatan keuangan Perseroan.
Total aset perusahaan tercatat sebesar Rp 41,8 triliun, dan angka ini naik dibandingkan akhir tahun 2016 lalu yang hanya Rp 31,2 triliun. Dalam periode yang sama, posisi pinjaman berbunga (Interest-bearing Debts) mencapai Rp 8,9 triliun dengan kas dan setara kas sebesar Rp 9,4 triliun dan ekuitas sebesar Rp 14,2 triliun dibandingkan dengan posisi Interest-bearing Debts sebesar Rp 6,8 triliun dan kas dan setara kas sebesar Rp 9,1 triliun serta ekuitas sebesar Rp 10,8 triliun per 31 Desember 2016.
"Di tengah pertumbuhan aset sebesar 34 persen atau setara dengan Rp 10,6 triliun dalam periode 2016-2017, kita mampu menjaga rasio Gearing (Interest-bearing Debt to Equity) di 0,6 kali selama tahun 2017 dengan neraca perusahaan dalam kondisi Net Cash."
PT PP saat ini juga tercatat memiliki EBITDA sebesar Rp 2,8 triliun di 2017 atau naik sebesar 36 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 2,1 triliun. Sehingga rasio Interest-bearing Debts to EBITDA Perseroan di 2017 mencapai 3,2 kali atau sedikit lebih baik dibandingkan 3,3 kali di 2016.
"Sejak 2011 sampai dengan 2017, kita memilki rata-rata rasio gearing sebesar 0,94 kali dengan rasio Interest-bearing Debts to EBITDA rata-rata sebesar 2,57 kali dan rasio Interest-bearing Debt to Asset rata-rata sebesar 0,20 kali," jelas Tumiyana.
Dalam periode yang sama pula, Perseroan juga mampu menjaga arus kas operasional positif. Arus kas operasi PT PP tercatat sebesar positif Rp 1,46 triliun atau naik sebesar 48 persen dibandingkan dengan positif Rp 987 miliar di tahun 2016.
"Kualitas kesehatan keuangan merupakan kunci sukses bagi pertumbuhan yang berkelanjutan sehingga manajemen PT PP selalu berupaya untuk menjaga kondisi keuangan tetap prima," ujar Tumiyana
PT PP berencana untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan target sebesar Rp 3 triliun, di mana sebagian besar dana ini digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur akan yang dikerjakan oleh Perseroan.
Baca juga:
Jasa Marga ciptakan panic button, alat lapor penanganan macet hingga mogok di tol
Tolak kenaikan harga BBM, ratusan mahasiswa segel kantor Kementerian BUMN dan ESDM
Pertamina soal harga BBM diatur pemerintah: Rugi yasudah, wong duit negara
Minat dapat kredit biaya pendidikan S1 hingga S3 dari BTN, ini persyaratannya
Pertamina rugi Rp 200 per liter saat menjual Pertalite